KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT yang
telah melimpahkan rahmat dan hidayahNya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas makalah mata kuliah biologi “Sel” . Terima kasih kepada
semua pihak yang telah memberikan bantuan,baik secara langsung maupun tidak
langsung . Kami juga menyadari bahwa tugas makalah ini masih banyak kekurangan
baik dari segi isi, maupun dari segi penulisan, untuk itu kami mengharapkan
kritikan dan saran yang bersifat membangun untuk kesempurnaan tugas makalah
ini.Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Penulis, April 2013
DAFTAR ISI
Kata
Pengantar........................................................................................................................1
BAB 1
PENDAHULUAN.......................................................................................................
3
1. Latar
Belakang.............................................................................................................
3
2. Rumusan
Masalah........................................................................................................
3
3. Tujuan
..........................................................................................................................
4
BAB 2
PEMBAHASAN..........................................................................................................
5
1. Pengertian
Sel...............................................................................................................
5
2. Struktur dan Fungsi Organel
Sel..................................................................................
4
3. Struktur Sel Prokariotik dan
Eukariotik.......................................................................14
4. Perbedaan Sel Hewan dan Sel Tumbuhan
..................................................................18
BAB 3
PENUTUP...................................................................................................................21
1. Kesimpulan..................................................................................................................21
2. Saran
...........................................................................................................................22
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Biologi merupakan ilmu yang
mempelajari seluruh aspek kehidupan. Dalam kehidupan sehari-hari biologi
mengampil peran yang sangat penting. Untuk itulah kita mempelajari biologi
khususnya tentang Sel. Ini dikarenakan sel merupakan dasar dari sebuah
kehidupan. Sel-sel tersebut membentuk kesatuan untuk membetuk kehidupan. Kita
bisa lihat bahwa alam semesta ini begitu luas. Namun apabila kita selidiki
lebih dalam lagi ternyata terdapat kehidupan yang lebih kecil dan lebih
sederhana dari yang kita bayangkan.dari masa kemasa dilakukan penelitian dan
penemuan tentang sel. Dimulai dari penemuan Robert Hook dengan sel gabusnya
pada tahun 1665 sampai sekarang pun masih dilakukan penelitian bahkan sudah
mencapai tahap materi genetic.
Sel memiliki ukuran yang sangat kecil dan tak
kasat mata. Ada yang hanya 1-10 mikron, ada yang mencapai 30-40 mikron, bahkan
ada yang beberapa sentimeter. Didalam ukuran yang sangat kecil bentuk yang
bermacam-macam tersebut, sel memiliki bagian-bagian sel yang memiliki fungsi
masing-masing. Antar bagian sel itu melakukan interaksi dan salingt
ketergantungan. Oleh karena itu sel dipandang sebagai dasar kehidupan makhluk
hidup. Dalam pembagiannya sel terdiri dari Eukariot(eu=sejati, karyon=inti)
yang memiliki membrane inti dan Prokariot (pro=sebelum, karyon=inti) yang tidak
memiliki membrane inti dan pada umumnya makhluk hidup uniseluler.
2. Rumusan
Masalah
1) Mengidentifikasi struktur dan fungsi organel sel
2) Mengidentifikasi
sel prokariotik dan sel eukariotik
3) Mengidentifikasi perbedaan sel hewan dan
sel tumbuhan
3. Tujuan
Adapun tujuan penulis dalam penulisan makalah ini
adalah:
1) Diharapkan dapat memahami struktur dan fungsi sel tumbuhan dan hewan
dalam kehidupan.
2) Mengidentifikasi perbedaan struktur dan fungsi sel tumbuhan
dan hewan dalam kehidupan.
3) Sebagai salah satu tugas yang dibebankan oleh
guru mata pelajaran biologi.
BAB II
PEMBAHASAN
1. PENGERTIAN SEL
Sel berasal
dari kata ‘cella’ yang berarti ruangan berukuran kecil maka sel merupakan unit
(kesatuan, zahrah) terkecil dari makhluk hidup, yang dapat melaksanakan
kehidupan. Sel merupakan unit organisasi terkecil yang menjadi dasar kehidupan.
Semua fungsi kehidupan diatur dan berlangsung di dalam sel. Makhluk hidup
(organisme) tersusun dari satu sel tunggal (uniselular), misalnya bakteri,
Archaea, serta sejumlah fungi dan protozoa) atau dari banyak sel
(multiselular). Pada organisme multiselular terjadi pembagian tugas terhadap
sel-sel penyusunnya, yang menjadi dasar bagi hirarki hidup.
Struktur sel dan
fungsi-fungsinya secara menakjubkan hampir serupa untuk semua organisme, namun
jalur evolusi yang ditempuh oleh masing-masing golongan besar organisme
(Regnum) juga memiliki kekhususan sendiri-sendiri. Sel-sel prokariota
beradaptasi dengan kehidupan uniselular sedangkan sel-sel eukariota beradaptasi
untuk hidup saling bekerja sama dalam organisasi yang sangat rapi. Ada empat
teori tentang sel, yaitu: · unit struktural terkecil makhluk hidup (Schleiden
& T. Schwann) · unit fungsional terkecil makhluk hidup (Max Schultze) ·
unit pertumbuhan terkecil makhluk hidup (Rudolf Virchow) · unit hereditas
terkecil makhluk hidup (Penemuan akhir abad XIX)
2. STRUKTUR DAN FUNGSI ORGANEL
SEL
Adapun fungsi dari bagian-bagian penyusun sel adalah sebagai berikut:
a.
Dinding sel
Dinding sel bersifat permeabel, berfungsi sebagai pelindung dan
pemberi bentuk tubuh. Sel-sel yang mempunyai dinding sel antara lain: bakteri,
cendawan, ganggang (protista), dan tumbuhan. Kelompok makhluk hidup tersebut
mempunyai sel dengan bentuk yang jelas dan kaku (rigid). Pada protozoa
(protista) dan hewan tidak mempunyai dinding sel, sehingga bentuk selnya kurang
jelas dan fleksibel serta tidak kaku. Pada bagian tertentu dari dinding sel
tidak ikut mengalami penebalan dan memiliki plasmodesmata, disebut noktah
(titik).
b. Membran plasma
Membran sel merupakan lapisan yang melindungi inti
sel dan sitoplasma. Membran sel membungkus organel-organel dalam sel. Membran
sel juga merupakan alat transportasi bagi sel yaitu tempat masuk dan keluarnya
zat-zat yang dibutuhkan dan tidak dibutuhkan oleh sel. Struktur membran ialah
dua lapis lipid (lipid bilayer) dan memiliki permeabilitas tertentu sehingga
tidak semua molekul dapat melalui membran sel. Struktur membran sel yaitu model
mozaik fluida yang dikemukakan oleh Singer dan Nicholson pada tahun 1972.
Pada
teori mozaik fluida membran merupakan 2 lapisan lemak dalam bentuk fluida
dengan molekul lipid yang dapat berpindah secara lateral di sepanjang lapisan
membran. Protein membran tersusun secara tidak beraturan yang menembus lapisan
lemak. Jadi dapat dikatakan membran sel sebagai struktur yang dinamis dimana
komponen-komponennya bebas bergerak dan dapat terikat bersama dalam berbagai
bentuk interaksi semipermanen Komponen penyusun membran sel antara lain adalah
phosfolipids, protein, oligosakarida, glikolipid, dan kolesterol.
Salah satu
fungsi dari membran sel adalah sebagai lalu lintas molekul dan ion secara dua
arah. Molekul yang dapat melewati membran sel antara lain ialah molekul
hidrofobik (CO2, O2), dan molekul polar yang sangat kecil (air, etanol).
Sementara itu, molekul lainnya seperti molekul polar dengan ukuran besar
(glukosa), ion, dan substansi hidrofilik membutuhkan mekanisme khusus agar
dapat masuk ke dalam sel. Selain itu membrane sel juga berfungsi mengatur
pemasukan dan pengeluaran zat ke dalam dan ke luar sel dengan cara difusi,
osmosis, dan transport aktif.
Banyaknya molekul yang masuk dan keluar membran
menyebabkan terciptanya lalu lintas membran. Lalu lintas membran digolongkan menjadi
dua cara, yaitu dengan transpor pasif untuk molekul-molekul yang mampu melalui
membran tanpa mekanisme khusus dan transpor aktif untuk molekul yang
membutuhkan mekanisme khusus.
c. Sitoplasma
Sitoplasma merupakan cairan sel
yang berada di luar inti, terdiri atas air dan zat-zat yang terlarut serta
berbagai macam organel sel hidup. Organel-organel yang terdapat dalam
sitoplasma antara lain : v Retikulum Endoplasma (RE) berupa saluran-saluran
yang dibentuk oleh membrane. RE terbagi dua macam, yaitu RE halus dan RE kasar.
Pada RE kasar terdapat ribosom, berfungsi sebagai tempat sintesis protein.
Sedangkan pada RE halus tidak terdapat ribosom, berfungsi sebagai tempat
sintesis lipid.
d. Ribosom
Ribosom terdiri atas dua unit yang kaya akan RNA, berperan
dalam sintesis protein. Ribosom ada yang menempel pada RE kasar dan ada yang
terdapat bebas dalam sitoplasma.
e. Mitokondria
Mitokondria memiliki membran rangkap,
membran luar dan membran dalam. Di antara kedua membran tersebut terdapat ruang
antar membran. Membran dalam berlekuk-lekuk disebut krista yang berfungsi untuk
memperluas bidang permukaan agar proses penyerapan oksigen dan pembentukan
energi lebih efektif. Pada bagian membrane dalam terdapat enzim ATP sintase
yang berfungsi sebagai tempat sintesis ATP.Fungsi mitokondria ini adalah tempat
respirasi aerob.
f. Lisosom
Merupakan membran berbentuk kantong kecil berisi
enzim hidrolitik yang berfungsi dalam pencernaan intrasel. Fungsi lain yaitu
mencerna materi yang diambil secara endositosis, menghancurkan organela sel
lain yang sudah tidak berfungsi (autofage), dan menghancurkan selnya
sendiri(autolisis). Fungsi utama lisosom adalah endositosis, fagositosis, dan
autofagi.
» Endositosis ialah pemasukan makromolekul dari luar sel ke dalam sel
melalui mekanisme endositosis, yang kemudian materi-materi ini akan dibawa ke
vesikel kecil dan tidak beraturan, yang disebut endosom awal. Beberapa materi
tersebut dipilah dan ada yang digunakan kembali (dibuang ke sitoplasma), yang
tidak dibawa ke endosom lanjut. Di endosom lanjut, materi tersebut bertemu
pertama kali dengan enzim hidrolitik. Di dalam endosom awal, pH sekitar 6.
Terjadi penurunan pH (5) pada endosom lanjut sehingga terjadi pematangan dan
membentuk lisosom.
» Proses autofagi digunakan untuk pembuangan dan degradasi
bagian sel sendiri, seperti organel yang tidak berfungsi lagi. Mula-mula,
bagian dari retikulum endoplasma kasar menyelubungi organel dan membentuk
autofagosom. Setelah itu, autofagosom berfusi dengan enzim hidrolitik dari
trans Golgi dan berkembang menjadi lisosom (atau endosom lanjut). Proses ini
berguna pada sel hati, transformasi berudu menjadi katak, dan embrio manusia.
»
Fagositosis merupakan proses pemasukan partikel berukuran besar dan
mikroorganisme seperti bakteri dan virus ke dalam sel. Pertama, membran akan
membungkus partikel atau mikroorganisme dan membentuk fagosom. Kemudian,
fagosom akan berfusi dengan enzim hidrolitik dari trans Golgi dan berkembang
menjadi lisosom (endosom lanjut).
g. Badan Golgi
Badan Golgi (disebut juga
aparatus Golgi, kompleks Golgi atau diktiosom) adalah organel yang dikaitkan
dengan fungsi ekskresi sel, dan struktur ini dapat dilihat dengan menggunakan
mikroskop cahaya biasa. Organel ini terdapat hampir di semua sel eukariotik dan
banyak dijumpai pada organ tubuh yang melaksanakan fungsi ekskresi, misalnya
ginjal. Setiap sel hewan memiliki 10 hingga 20 badan Golgi, sedangkan sel
tumbuhan memiliki hingga ratusan badan Golgi. Badan Golgi pada tumbuhan
biasanya disebut diktiosom. Badan Golgi ditemukan oleh seorang ahli histologi dan
patologi berkebangsaan Italia yang bernama Camillo Golgi.
Beberapa fungsi badan
golgi antara lain :
Ø Membentuk kantung (vesikula) untuk sekresi. Terjadi
terutama pada sel-sel kelenjar kantung kecil tersebut, berisi enzim dan
bahan-bahan lain.
Ø Membentuk membran plasma. Kantung atau membran golgi sama
seperti membran plasma. Kantung yang dilepaskan dapat menjadi bagian dari
membran plasma.
Ø Membentuk dinding sel tumbuhan
Ø Fungsi lain ialah dapat
membentuk akrosom pada spermatozoa yang berisi enzim untuk memecah dinding sel
telur dan pembentukan lisosom.
Ø Tempat untuk memodifikasi protein
Ø Untuk
menyortir dan memaket molekul-molekul untuk sekresi sel
Ø Untuk membentuk
lisosom
h. Plastida
Berbentuk bulat cakram yang ditemukan pada tumbuhan,
terbagi atas tiga macam: · Leukoplas = Amiloplas : plastida yang tidak
berwarna, dapat membentuk dan menyimpan butir-butir zat tepung/pati. ·
Kromoplas adalah plastida berwarna selain hijau, karena adanya pigmen: melanin
(hitam), likopin (merah), xantophil (kuning), karoten (jingga), fikosianin
(biru), dan fikoeritrin (coklat). · Kloroplas merupakan plastida berwarna
hijau, karena mengandung zat hijau daun (klorofil), terdiri atas: klorofil a
(warna hijau biru=C55H72O5N4Mg) dan klorofil b (warna hijau kuning=C55H70O6N4Mg).
i. Vakuola
Vakuola berbentuk rongga bulat, berisi senyawa kimia tertentu atau sisa
produk metabolisme sel, yang mengandung berbagai macam zat sesuai pada jenis
selnya. Misalnya dapat berisi garam nitrat pada tanaman tembakau, tanin pada
sel-sel kulit kayu, minyak eteris pada kayu putih dan mawar, terpentin pada
damar, kinin pada kina, nikotin pada tembakau, likopersin pada tomat, piperin
pada lada. Vakuola berfungsi sebagai tempat menyimpan cadangan mkanan, pigmen,
minyak atsiri dan sisa metabolisme.
j. Nukleus
Inti sel atau nukleus sel adalah
organel yang ditemukan pada sel eukariotik. Organel ini mengandung sebagian
besar materi genetik sel dengan bentuk molekul DNA linear panjang yang
membentuk kromosom bersama dengan beragam jenis protein seperti histon. Gen di
dalam kromosom-kromosom inilah yang membentuk genom inti sel. Fungsi utama
nukleus adalah untuk menjaga integritas gen-gen tersebut dan mengontrol
aktivitas sel dengan mengelola ekspresi gen. Selain itu, nukleus juga berfungsi
untuk mengorganisasikan gen saat terjadi pembelahan sel, memproduksi mRNA untuk
mengkodekan protein, sebagai tempat sintesis ribosom, tempat terjadinya
replikasi dan transkripsi dari DNA, serta mengatur kapan dan di mana ekspresi
gen harus dimulai, dijalankan, dan diakhiri. Nukleus juga berfungsi sebagai
pengendali seluruh aktivitas sel, pengatur pembelahan sel dan pembawa informasi
genetik.
k. Sentriol (sentrosom)
Sentorom merupakan wilayah yang terdiri dari
dua sentriol (sepasang sentriol) yang terjadi ketika pembelahan sel, dimana
nantinya tiap sentriol ini akan bergerak ke bagian kutub-kutub sel yang sedang
membelah. Pada siklus sel di tahapan interfase, terdapat fase S yang terdiri
dari tahap duplikasi kromoseom, kondensasi kromoson, dan duplikasi sentrosom.
Terdapat sejumlah fase tersendiri dalam duplikasi sentrosom, dimulai dengan G1
dimana sepasang sentriol akan terpisah sejauh beberapa mikrometer. Kemudian
dilanjutkan dengan S, yaitu sentirol anak akan mulai terbentuk sehingga nanti
akan menjadi dua pasang sentriol. Fase G2 merupakan tahapan ketika sentriol
anak yang baru terbentuk tadi telah memanjang. Terakhir ialah fase M dimana
sentriol bergerak ke kutub-kutub pembelahan dan berlekatan dengan mikrotubula
yang tersusun atas benang-benang spindel.
3. STRUKTUR SEL PROKARIOTIK DAN
EUKARIOTIK
Berdasarkan keadaan intinya, sel dibedakan dalam dua macam, yaitu:
sel prokariotik dan sel eukariotik. Pada sel prokariotik, materi inti (DNA)
terdapat dalam nukleoid yang tidak dibatasi oleh membran inti. Contoh sel
prokariotik ialah bakteri, dan gangang biru yang termasuk Monera. Sedangkan
pada sel eukariotik terdapat membran inti, yang memisahkan materi inti (DNA dan
protein histon membentuk kromosom) dari sitoplasma.Sel eukariotik dijumpai pada
Tumbuhan, Hewan, Cendawan, dan Protista.
Sel bakteri dibatasi oleh membran
plasma.Di dalamnya terdapat nukleoid (DNA) tanpa dibatasi oleh membran inti,
dan ribosom. Di sebelah luar dari membran plasma terdapat dinding sel yang
disusun oleh peptidoglikan (kompleks gula dan protein). Pada sebagian bakteri
sel tersebut dibungkus oleh kapsul (disusun oleh gula). Bakteri mempunyai alat
gerak berupa flagel. Pada permukaan sel bakteri terdapat pili yang dapat
digunakan untuk menempel pada substratnya. Pada bakteri fotosintetik dan
ganggang hijau biru terdapat klorofil yang tersebar dalam sitoplasma, tanpa
membran yang membatasinya dengan bagian sel lainnya. Jadi, sel prokariotik ada
yang mempunyai klorofil tetapi tidak dalam kloroplas (plastid yang berwarna
hijau).
Sel prokariotik mempunyai ukuran yang jauh lebih kecil (kurang lebih
sepersepuluhnya) dari sel eukariotik. Pada sel tumbuhan, sel hewan, dan sel
eukariotik lainnya, selain membran plasma yang membatasi sel dengan lingkungan
luarnya, juga terdapat sistem membran dalam (internal) yang membatasi organel-
organel di bagian dalam sel dengan sitoplasma. Nukleus (inti) dibatasi oleh
membran inti sehingga bahan-bahan yang ada di dalamnya terpisah dari
sitoplasma. Vakuola terpisah dari sitoplasma karena dibatasi oleh membran
(tonoplas). Demikian juga pada organel bermembran lainnya, yang terpisah satu
sama lain sehingga masing-masing organel menyelenggarakan reaksi-reaksi kimia
secara terpisah. Dengan kata lain, sel eukariotik telah mengalami
kompartementasi, terbagi dalam beberapa ruang.
Tabel Perbedaan
Keterangan: - (tidak ada); + (ada)
Berdasarkan jumlah kromosom dan fungsinya,
sel dibedakan ke dalam dua kelompok, yaitu sel somatik dan sel reproduktif. Sel
somatik merupakan sel-sel penyusun tubuh, dengan jumlah kromosom 2n (diploid).
Dalam proses pertumbuhan makhluk hidup multiseluler sel somatic mengalami
proses pembelahan mitosis. Sel reproduktif berfungsi untuk perbanyakan makhluk
hidup secara seksual. Sel ini dibentuk melalui proses meiosis sehingga
mempunyai jumlah kromosom n (haploid). Bagian sel ada yang bersifat hidup dan
ada yang mati. Bagian sel yang hidup dikenal sebagai protoplasma, terdiri atas
inti dan sitoplasma. Bagian mati berupa dinding sel dan isi vakuola. Sel-sel
pada tubuh hewan dan tumbuhan termasuk dalam golongan sel eukariotik, sedangkan
pada mikroorganisme ada yang eukariotik misalnya protozoa, protista, dan fungi.
Ada pula yang bersifat prokariotik misalnya pada bakteri dan ganggang biru.
4.
PERBEDAAN SEL HEWAN DAN SEL TUMBUHAN
I. Sel
hewan
Secara umum sel tumbuhan dan sel hewan tersusun atas inti sel, membrane
sel, dan sitoplasma. Namun ada organel-organel sel hewan yang tidak dimiliki
oleh sel tumbuhan, begitu pula sebaliknya. Pada sel hewan terdapat sentrosom
sedangkan pada sel tumbuhan tidak mempunyai organel ini. Pada sel hewan juga
memiliki bagian yang sama dari sel tumbuhan yaitu mempunyai inti dan
sitoplasma. Salah satu organel yang dimiliki sel hewan dan tidak dimiliki sel
tumbuhan yaitu sentrosom yang fungsinya mengatur gerakan kromosom selama
berlangsung pembelahan sel.
II. Sel tumbuhan
Struktur sel tumbuhan terdiri atas
inti sel, membrane sel, sitoplasma, dinding sel, plastid, vakuola, mitokondria,
ribosom, membrane plasma, badan golgi, kloroplas, lisosom, sitoskeleton, dan
lain sebagainya. Pada sel tumbuhan bentuk selnya tetap ini disebabkan karena
adanya dinding sel yang mengandung selulosa. Pada sel tumbuhan juga terdapat
organel kloroplas yang berfungsi sebagai tempat terjadinya fotosintesis. Namun
pada sel tumbuhan tidak terdapat sentrosom.
BAB III
PENUTUP
1. KESIMPULAN
Sel
merupakan unit organisasi terkecil yang menjadi dasar kehidupan. Semua fungsi
kehidupan diatur dan berlangsung di dalam sel. Sel-sel prokariota beradaptasi
dengan kehidupan uniselular sedangkan sel-sel eukariota beradaptasi untuk hidup
saling bekerja sama dalam organisasi yang sangat rapi. Sel tumbuhan terdiri
atas: dinding sel, membran plasma, sitoplasma, dan organel-organel (retikulum
endoplasma kasar dan halus, ribosom, mitokondria, apartus golgi, plastida,
vakuola sentral dan nukleus). Sedangkan sel hewan terdiri atas membran sel,
sitoplasma dan organel-organel (retikulum endoplasma kasar dan halus, ribosom,
mitokondria, lisosom, aparatus golgi, vakuola, dan nukleus).
Berdasarkan
keadaan intinya, sel dibedakan dalam dua macam, yaitu: sel prokariotik dan sel
eukariotik. Pada sel prokariotik, materi inti (DNA) terdapat dalam nukleoid
yang tidak dibatasi oleh membran inti. Contoh sel prokariotik ialah bakteri,
dan gangang biru yang termasuk Monera. Sedangkan pada sel eukariotik terdapat
membran inti, yang memisahkan materi inti (DNA dan protein histon membentuk
kromosom) dari sitoplasma. Sel eukariotik dijumpai pada Tumbuhan, Hewan,
Cendawan, dan Protista. Perbedaan sel tumbuhan dan sel hewan adalah sel
tumbuhan bentuknya tetap, terdiri dari dinding sel yang mengandung selulosa,
terdapat butir plastida, dan vakuola sentral yang besar, tidak ada lisosom dan
sentriol. Sedangkan sel hewan bentuknya bervariasi, tidak ada butir plastida,
vakuola kecil, terdapat lisosom dan sentriol.
2. SARAN
Struktur dan fungsi
organel-organel dalam sel akan mudah dipelajari jika ditunjang oleh banyak
literatur , baik dari buku-buku penunjang atau internet .Sehingga kita dapat
mengetahui hubungan antara struktur dan fungsi dari masing-masing organel
dengan jelas . Selain itu kita juga dapat memahami hubungan antara
organel-organel tersebut di dalam sel. Bagi kita dan generasi akan datang sudah
sepatutnya untuk mengetahui struktur dan fungsi organel sel pada mahluk hidup,
dan perbedaan antara sel hewan dan tumbuhan. Kepada para pembaca kalau ingin
lebih mengetahui tentang bahasan ini bisa membaca buku atau majalah-majalah
yang memuat tentang struktur dan fungsi organel sel pada mahluk hidup.
DAFTAR
PUSTAKA
Alberts B. 1994. Biologi Molekuler Sel, Edisi Kedua. Jakarta : PT
Gramedia Pustaka Utama. Campbell, Neil A. Reece, Jane B. and Mitchell, Lawrence
G. 2002. Biologi jilid 1. Jakarta: Erlangga. Foster, Bob .2008. Koding IPA.
Bandung : Ganesha Operation. www.google.com
http://informasi-budidaya.blogspot.com/2009/11/makalah-biologi-struktur-dan-fungsi-sel.html
http://rasyidacid.wordpress.com/2009/12/08/makalah-biologi-%E2%80%9Csel%E2%80%9D/
Siregar. Ameilia Z. 2008. Biologi Pertanian, Jilid 1. Jakarta : Direktorat
Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan
Nasional. Syamsuri, Istamar. 2008. Biologi SMA 2B. Jakarta: Erlangga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar