Tutorial Photoshop

Rabu, 22 Juni 2016

Makalah Biologi ( Sel )


 



KATA PENGANTAR 
     Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahNya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah mata kuliah biologi “Sel” . Terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan,baik secara langsung maupun tidak langsung . Kami juga menyadari bahwa tugas makalah ini masih banyak kekurangan baik dari segi isi, maupun dari segi penulisan, untuk itu kami mengharapkan kritikan dan saran yang bersifat membangun untuk kesempurnaan tugas makalah ini.Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca. 

                                                                                                                      Penulis, April 2013 


DAFTAR ISI 
Kata Pengantar........................................................................................................................1 
BAB 1 PENDAHULUAN....................................................................................................... 3 
1. Latar Belakang............................................................................................................. 3 
2. Rumusan Masalah........................................................................................................ 3 
3. Tujuan .......................................................................................................................... 4 
BAB 2 PEMBAHASAN.......................................................................................................... 5 
1. Pengertian Sel............................................................................................................... 5 
2. Struktur dan Fungsi Organel Sel.................................................................................. 4 
3. Struktur Sel Prokariotik dan Eukariotik.......................................................................14 
4. Perbedaan Sel Hewan dan Sel Tumbuhan ..................................................................18 
BAB 3 PENUTUP...................................................................................................................21 
1. Kesimpulan..................................................................................................................21 
2. Saran ...........................................................................................................................22 
DAFTAR PUSTAKA 

BAB I 
PENDAHULUAN 
1. Latar Belakang 
     Biologi merupakan ilmu yang mempelajari seluruh aspek kehidupan. Dalam kehidupan sehari-hari biologi mengampil peran yang sangat penting. Untuk itulah kita mempelajari biologi khususnya tentang Sel. Ini dikarenakan sel merupakan dasar dari sebuah kehidupan. Sel-sel tersebut membentuk kesatuan untuk membetuk kehidupan. Kita bisa lihat bahwa alam semesta ini begitu luas. Namun apabila kita selidiki lebih dalam lagi ternyata terdapat kehidupan yang lebih kecil dan lebih sederhana dari yang kita bayangkan.dari masa kemasa dilakukan penelitian dan penemuan tentang sel. Dimulai dari penemuan Robert Hook dengan sel gabusnya pada tahun 1665 sampai sekarang pun masih dilakukan penelitian bahkan sudah mencapai tahap materi genetic. 
     Sel memiliki ukuran yang sangat kecil dan tak kasat mata. Ada yang hanya 1-10 mikron, ada yang mencapai 30-40 mikron, bahkan ada yang beberapa sentimeter. Didalam ukuran yang sangat kecil bentuk yang bermacam-macam tersebut, sel memiliki bagian-bagian sel yang memiliki fungsi masing-masing. Antar bagian sel itu melakukan interaksi dan salingt ketergantungan. Oleh karena itu sel dipandang sebagai dasar kehidupan makhluk hidup. Dalam pembagiannya sel terdiri dari Eukariot(eu=sejati, karyon=inti) yang memiliki membrane inti dan Prokariot (pro=sebelum, karyon=inti) yang tidak memiliki membrane inti dan pada umumnya makhluk hidup uniseluler. 

2. Rumusan Masalah 
1) Mengidentifikasi struktur dan fungsi organel sel 
2) Mengidentifikasi sel prokariotik dan sel eukariotik 
3) Mengidentifikasi perbedaan sel hewan dan sel tumbuhan 

3. Tujuan 
Adapun tujuan penulis dalam penulisan makalah ini adalah: 
1) Diharapkan dapat memahami struktur dan fungsi sel tumbuhan dan hewan dalam kehidupan. 
2) Mengidentifikasi perbedaan struktur dan fungsi sel tumbuhan dan hewan dalam kehidupan. 
3) Sebagai salah satu tugas yang dibebankan oleh guru mata pelajaran biologi. 

BAB II 
PEMBAHASAN 
1. PENGERTIAN SEL 
     Sel berasal dari kata ‘cella’ yang berarti ruangan berukuran kecil maka sel merupakan unit (kesatuan, zahrah) terkecil dari makhluk hidup, yang dapat melaksanakan kehidupan. Sel merupakan unit organisasi terkecil yang menjadi dasar kehidupan. Semua fungsi kehidupan diatur dan berlangsung di dalam sel. Makhluk hidup (organisme) tersusun dari satu sel tunggal (uniselular), misalnya bakteri, Archaea, serta sejumlah fungi dan protozoa) atau dari banyak sel (multiselular). Pada organisme multiselular terjadi pembagian tugas terhadap sel-sel penyusunnya, yang menjadi dasar bagi hirarki hidup. 
     Struktur sel dan fungsi-fungsinya secara menakjubkan hampir serupa untuk semua organisme, namun jalur evolusi yang ditempuh oleh masing-masing golongan besar organisme (Regnum) juga memiliki kekhususan sendiri-sendiri. Sel-sel prokariota beradaptasi dengan kehidupan uniselular sedangkan sel-sel eukariota beradaptasi untuk hidup saling bekerja sama dalam organisasi yang sangat rapi. Ada empat teori tentang sel, yaitu: · unit struktural terkecil makhluk hidup (Schleiden & T. Schwann) · unit fungsional terkecil makhluk hidup (Max Schultze) · unit pertumbuhan terkecil makhluk hidup (Rudolf Virchow) · unit hereditas terkecil makhluk hidup (Penemuan akhir abad XIX)

 2. STRUKTUR DAN FUNGSI ORGANEL SEL 
Adapun fungsi dari bagian-bagian penyusun sel adalah sebagai berikut: 
a. Dinding sel 
     Dinding sel bersifat permeabel, berfungsi sebagai pelindung dan pemberi bentuk tubuh. Sel-sel yang mempunyai dinding sel antara lain: bakteri, cendawan, ganggang (protista), dan tumbuhan. Kelompok makhluk hidup tersebut mempunyai sel dengan bentuk yang jelas dan kaku (rigid). Pada protozoa (protista) dan hewan tidak mempunyai dinding sel, sehingga bentuk selnya kurang jelas dan fleksibel serta tidak kaku. Pada bagian tertentu dari dinding sel tidak ikut mengalami penebalan dan memiliki plasmodesmata, disebut noktah (titik). 

b. Membran plasma 
     Membran sel merupakan lapisan yang melindungi inti sel dan sitoplasma. Membran sel membungkus organel-organel dalam sel. Membran sel juga merupakan alat transportasi bagi sel yaitu tempat masuk dan keluarnya zat-zat yang dibutuhkan dan tidak dibutuhkan oleh sel. Struktur membran ialah dua lapis lipid (lipid bilayer) dan memiliki permeabilitas tertentu sehingga tidak semua molekul dapat melalui membran sel. Struktur membran sel yaitu model mozaik fluida yang dikemukakan oleh Singer dan Nicholson pada tahun 1972. 
     Pada teori mozaik fluida membran merupakan 2 lapisan lemak dalam bentuk fluida dengan molekul lipid yang dapat berpindah secara lateral di sepanjang lapisan membran. Protein membran tersusun secara tidak beraturan yang menembus lapisan lemak. Jadi dapat dikatakan membran sel sebagai struktur yang dinamis dimana komponen-komponennya bebas bergerak dan dapat terikat bersama dalam berbagai bentuk interaksi semipermanen Komponen penyusun membran sel antara lain adalah phosfolipids, protein, oligosakarida, glikolipid, dan kolesterol. 
     Salah satu fungsi dari membran sel adalah sebagai lalu lintas molekul dan ion secara dua arah. Molekul yang dapat melewati membran sel antara lain ialah molekul hidrofobik (CO2, O2), dan molekul polar yang sangat kecil (air, etanol). Sementara itu, molekul lainnya seperti molekul polar dengan ukuran besar (glukosa), ion, dan substansi hidrofilik membutuhkan mekanisme khusus agar dapat masuk ke dalam sel. Selain itu membrane sel juga berfungsi mengatur pemasukan dan pengeluaran zat ke dalam dan ke luar sel dengan cara difusi, osmosis, dan transport aktif. 
     Banyaknya molekul yang masuk dan keluar membran menyebabkan terciptanya lalu lintas membran. Lalu lintas membran digolongkan menjadi dua cara, yaitu dengan transpor pasif untuk molekul-molekul yang mampu melalui membran tanpa mekanisme khusus dan transpor aktif untuk molekul yang membutuhkan mekanisme khusus. 

c. Sitoplasma 
     Sitoplasma merupakan cairan sel yang berada di luar inti, terdiri atas air dan zat-zat yang terlarut serta berbagai macam organel sel hidup. Organel-organel yang terdapat dalam sitoplasma antara lain : v Retikulum Endoplasma (RE) berupa saluran-saluran yang dibentuk oleh membrane. RE terbagi dua macam, yaitu RE halus dan RE kasar. Pada RE kasar terdapat ribosom, berfungsi sebagai tempat sintesis protein. Sedangkan pada RE halus tidak terdapat ribosom, berfungsi sebagai tempat sintesis lipid. 

d. Ribosom 
     Ribosom terdiri atas dua unit yang kaya akan RNA, berperan dalam sintesis protein. Ribosom ada yang menempel pada RE kasar dan ada yang terdapat bebas dalam sitoplasma. 

e. Mitokondria 
     Mitokondria memiliki membran rangkap, membran luar dan membran dalam. Di antara kedua membran tersebut terdapat ruang antar membran. Membran dalam berlekuk-lekuk disebut krista yang berfungsi untuk memperluas bidang permukaan agar proses penyerapan oksigen dan pembentukan energi lebih efektif. Pada bagian membrane dalam terdapat enzim ATP sintase yang berfungsi sebagai tempat sintesis ATP.Fungsi mitokondria ini adalah tempat respirasi aerob. 

f. Lisosom 
     Merupakan membran berbentuk kantong kecil berisi enzim hidrolitik yang berfungsi dalam pencernaan intrasel. Fungsi lain yaitu mencerna materi yang diambil secara endositosis, menghancurkan organela sel lain yang sudah tidak berfungsi (autofage), dan menghancurkan selnya sendiri(autolisis). Fungsi utama lisosom adalah endositosis, fagositosis, dan autofagi. 

» Endositosis ialah pemasukan makromolekul dari luar sel ke dalam sel melalui mekanisme endositosis, yang kemudian materi-materi ini akan dibawa ke vesikel kecil dan tidak beraturan, yang disebut endosom awal. Beberapa materi tersebut dipilah dan ada yang digunakan kembali (dibuang ke sitoplasma), yang tidak dibawa ke endosom lanjut. Di endosom lanjut, materi tersebut bertemu pertama kali dengan enzim hidrolitik. Di dalam endosom awal, pH sekitar 6. Terjadi penurunan pH (5) pada endosom lanjut sehingga terjadi pematangan dan membentuk lisosom.

 » Proses autofagi digunakan untuk pembuangan dan degradasi bagian sel sendiri, seperti organel yang tidak berfungsi lagi. Mula-mula, bagian dari retikulum endoplasma kasar menyelubungi organel dan membentuk autofagosom. Setelah itu, autofagosom berfusi dengan enzim hidrolitik dari trans Golgi dan berkembang menjadi lisosom (atau endosom lanjut). Proses ini berguna pada sel hati, transformasi berudu menjadi katak, dan embrio manusia. 

» Fagositosis merupakan proses pemasukan partikel berukuran besar dan mikroorganisme seperti bakteri dan virus ke dalam sel. Pertama, membran akan membungkus partikel atau mikroorganisme dan membentuk fagosom. Kemudian, fagosom akan berfusi dengan enzim hidrolitik dari trans Golgi dan berkembang menjadi lisosom (endosom lanjut). 

g. Badan Golgi 
     Badan Golgi (disebut juga aparatus Golgi, kompleks Golgi atau diktiosom) adalah organel yang dikaitkan dengan fungsi ekskresi sel, dan struktur ini dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop cahaya biasa. Organel ini terdapat hampir di semua sel eukariotik dan banyak dijumpai pada organ tubuh yang melaksanakan fungsi ekskresi, misalnya ginjal. Setiap sel hewan memiliki 10 hingga 20 badan Golgi, sedangkan sel tumbuhan memiliki hingga ratusan badan Golgi. Badan Golgi pada tumbuhan biasanya disebut diktiosom. Badan Golgi ditemukan oleh seorang ahli histologi dan patologi berkebangsaan Italia yang bernama Camillo Golgi. 
     Beberapa fungsi badan golgi antara lain : 
Ø Membentuk kantung (vesikula) untuk sekresi. Terjadi terutama pada sel-sel kelenjar kantung kecil tersebut, berisi enzim dan bahan-bahan lain. 
Ø Membentuk membran plasma. Kantung atau membran golgi sama seperti membran plasma. Kantung yang dilepaskan dapat menjadi bagian dari membran plasma. 
Ø Membentuk dinding sel tumbuhan 
Ø Fungsi lain ialah dapat membentuk akrosom pada spermatozoa yang berisi enzim untuk memecah dinding sel telur dan pembentukan lisosom. 
Ø Tempat untuk memodifikasi protein 
Ø Untuk menyortir dan memaket molekul-molekul untuk sekresi sel 
Ø Untuk membentuk lisosom 

h. Plastida 
     Berbentuk bulat cakram yang ditemukan pada tumbuhan, terbagi atas tiga macam: · Leukoplas = Amiloplas : plastida yang tidak berwarna, dapat membentuk dan menyimpan butir-butir zat tepung/pati. · Kromoplas adalah plastida berwarna selain hijau, karena adanya pigmen: melanin (hitam), likopin (merah), xantophil (kuning), karoten (jingga), fikosianin (biru), dan fikoeritrin (coklat). · Kloroplas merupakan plastida berwarna hijau, karena mengandung zat hijau daun (klorofil), terdiri atas: klorofil a (warna hijau biru=C55H72O5N4Mg) dan klorofil b (warna hijau kuning=C55H70O6N4Mg). 

i. Vakuola 
     Vakuola berbentuk rongga bulat, berisi senyawa kimia tertentu atau sisa produk metabolisme sel, yang mengandung berbagai macam zat sesuai pada jenis selnya. Misalnya dapat berisi garam nitrat pada tanaman tembakau, tanin pada sel-sel kulit kayu, minyak eteris pada kayu putih dan mawar, terpentin pada damar, kinin pada kina, nikotin pada tembakau, likopersin pada tomat, piperin pada lada. Vakuola berfungsi sebagai tempat menyimpan cadangan mkanan, pigmen, minyak atsiri dan sisa metabolisme. 

j. Nukleus 
   Inti sel atau nukleus sel adalah organel yang ditemukan pada sel eukariotik. Organel ini mengandung sebagian besar materi genetik sel dengan bentuk molekul DNA linear panjang yang membentuk kromosom bersama dengan beragam jenis protein seperti histon. Gen di dalam kromosom-kromosom inilah yang membentuk genom inti sel. Fungsi utama nukleus adalah untuk menjaga integritas gen-gen tersebut dan mengontrol aktivitas sel dengan mengelola ekspresi gen. Selain itu, nukleus juga berfungsi untuk mengorganisasikan gen saat terjadi pembelahan sel, memproduksi mRNA untuk mengkodekan protein, sebagai tempat sintesis ribosom, tempat terjadinya replikasi dan transkripsi dari DNA, serta mengatur kapan dan di mana ekspresi gen harus dimulai, dijalankan, dan diakhiri. Nukleus juga berfungsi sebagai pengendali seluruh aktivitas sel, pengatur pembelahan sel dan pembawa informasi genetik. 

k. Sentriol (sentrosom) 
     Sentorom merupakan wilayah yang terdiri dari dua sentriol (sepasang sentriol) yang terjadi ketika pembelahan sel, dimana nantinya tiap sentriol ini akan bergerak ke bagian kutub-kutub sel yang sedang membelah. Pada siklus sel di tahapan interfase, terdapat fase S yang terdiri dari tahap duplikasi kromoseom, kondensasi kromoson, dan duplikasi sentrosom. Terdapat sejumlah fase tersendiri dalam duplikasi sentrosom, dimulai dengan G1 dimana sepasang sentriol akan terpisah sejauh beberapa mikrometer. Kemudian dilanjutkan dengan S, yaitu sentirol anak akan mulai terbentuk sehingga nanti akan menjadi dua pasang sentriol. Fase G2 merupakan tahapan ketika sentriol anak yang baru terbentuk tadi telah memanjang. Terakhir ialah fase M dimana sentriol bergerak ke kutub-kutub pembelahan dan berlekatan dengan mikrotubula yang tersusun atas benang-benang spindel. 

3. STRUKTUR SEL PROKARIOTIK DAN EUKARIOTIK 
     Berdasarkan keadaan intinya, sel dibedakan dalam dua macam, yaitu: sel prokariotik dan sel eukariotik. Pada sel prokariotik, materi inti (DNA) terdapat dalam nukleoid yang tidak dibatasi oleh membran inti. Contoh sel prokariotik ialah bakteri, dan gangang biru yang termasuk Monera. Sedangkan pada sel eukariotik terdapat membran inti, yang memisahkan materi inti (DNA dan protein histon membentuk kromosom) dari sitoplasma.Sel eukariotik dijumpai pada Tumbuhan, Hewan, Cendawan, dan Protista. 
     Sel bakteri dibatasi oleh membran plasma.Di dalamnya terdapat nukleoid (DNA) tanpa dibatasi oleh membran inti, dan ribosom. Di sebelah luar dari membran plasma terdapat dinding sel yang disusun oleh peptidoglikan (kompleks gula dan protein). Pada sebagian bakteri sel tersebut dibungkus oleh kapsul (disusun oleh gula). Bakteri mempunyai alat gerak berupa flagel. Pada permukaan sel bakteri terdapat pili yang dapat digunakan untuk menempel pada substratnya. Pada bakteri fotosintetik dan ganggang hijau biru terdapat klorofil yang tersebar dalam sitoplasma, tanpa membran yang membatasinya dengan bagian sel lainnya. Jadi, sel prokariotik ada yang mempunyai klorofil tetapi tidak dalam kloroplas (plastid yang berwarna hijau). 
     Sel prokariotik mempunyai ukuran yang jauh lebih kecil (kurang lebih sepersepuluhnya) dari sel eukariotik. Pada sel tumbuhan, sel hewan, dan sel eukariotik lainnya, selain membran plasma yang membatasi sel dengan lingkungan luarnya, juga terdapat sistem membran dalam (internal) yang membatasi organel- organel di bagian dalam sel dengan sitoplasma. Nukleus (inti) dibatasi oleh membran inti sehingga bahan-bahan yang ada di dalamnya terpisah dari sitoplasma. Vakuola terpisah dari sitoplasma karena dibatasi oleh membran (tonoplas). Demikian juga pada organel bermembran lainnya, yang terpisah satu sama lain sehingga masing-masing organel menyelenggarakan reaksi-reaksi kimia secara terpisah. Dengan kata lain, sel eukariotik telah mengalami kompartementasi, terbagi dalam beberapa ruang. 
Tabel Perbedaan 
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgwNAB1EUgAXDfqQimsBsfyMdS4bpXSfBElyRwne6jH2N9TGU7arMD46f9D11t7gj1XUmcjREgSkq7KcJA6k9Mq-1benzKNjdcLfA9-Dq7SNIziPTpebUzYWwIYpy924_d0rismUpMrmiNl/s1600/Untitled.jpg
Keterangan: - (tidak ada); + (ada) 
     Berdasarkan jumlah kromosom dan fungsinya, sel dibedakan ke dalam dua kelompok, yaitu sel somatik dan sel reproduktif. Sel somatik merupakan sel-sel penyusun tubuh, dengan jumlah kromosom 2n (diploid). Dalam proses pertumbuhan makhluk hidup multiseluler sel somatic mengalami proses pembelahan mitosis. Sel reproduktif berfungsi untuk perbanyakan makhluk hidup secara seksual. Sel ini dibentuk melalui proses meiosis sehingga mempunyai jumlah kromosom n (haploid). Bagian sel ada yang bersifat hidup dan ada yang mati. Bagian sel yang hidup dikenal sebagai protoplasma, terdiri atas inti dan sitoplasma. Bagian mati berupa dinding sel dan isi vakuola. Sel-sel pada tubuh hewan dan tumbuhan termasuk dalam golongan sel eukariotik, sedangkan pada mikroorganisme ada yang eukariotik misalnya protozoa, protista, dan fungi. Ada pula yang bersifat prokariotik misalnya pada bakteri dan ganggang biru. 

4. PERBEDAAN SEL HEWAN DAN SEL TUMBUHAN 


I. Sel hewan 
     Secara umum sel tumbuhan dan sel hewan tersusun atas inti sel, membrane sel, dan sitoplasma. Namun ada organel-organel sel hewan yang tidak dimiliki oleh sel tumbuhan, begitu pula sebaliknya. Pada sel hewan terdapat sentrosom sedangkan pada sel tumbuhan tidak mempunyai organel ini. Pada sel hewan juga memiliki bagian yang sama dari sel tumbuhan yaitu mempunyai inti dan sitoplasma. Salah satu organel yang dimiliki sel hewan dan tidak dimiliki sel tumbuhan yaitu sentrosom yang fungsinya mengatur gerakan kromosom selama berlangsung pembelahan sel. 
II. Sel tumbuhan 
     Struktur sel tumbuhan terdiri atas inti sel, membrane sel, sitoplasma, dinding sel, plastid, vakuola, mitokondria, ribosom, membrane plasma, badan golgi, kloroplas, lisosom, sitoskeleton, dan lain sebagainya. Pada sel tumbuhan bentuk selnya tetap ini disebabkan karena adanya dinding sel yang mengandung selulosa. Pada sel tumbuhan juga terdapat organel kloroplas yang berfungsi sebagai tempat terjadinya fotosintesis. Namun pada sel tumbuhan tidak terdapat sentrosom. 

BAB III 
PENUTUP 
1. KESIMPULAN 
    Sel merupakan unit organisasi terkecil yang menjadi dasar kehidupan. Semua fungsi kehidupan diatur dan berlangsung di dalam sel. Sel-sel prokariota beradaptasi dengan kehidupan uniselular sedangkan sel-sel eukariota beradaptasi untuk hidup saling bekerja sama dalam organisasi yang sangat rapi. Sel tumbuhan terdiri atas: dinding sel, membran plasma, sitoplasma, dan organel-organel (retikulum endoplasma kasar dan halus, ribosom, mitokondria, apartus golgi, plastida, vakuola sentral dan nukleus). Sedangkan sel hewan terdiri atas membran sel, sitoplasma dan organel-organel (retikulum endoplasma kasar dan halus, ribosom, mitokondria, lisosom, aparatus golgi, vakuola, dan nukleus). 
     Berdasarkan keadaan intinya, sel dibedakan dalam dua macam, yaitu: sel prokariotik dan sel eukariotik. Pada sel prokariotik, materi inti (DNA) terdapat dalam nukleoid yang tidak dibatasi oleh membran inti. Contoh sel prokariotik ialah bakteri, dan gangang biru yang termasuk Monera. Sedangkan pada sel eukariotik terdapat membran inti, yang memisahkan materi inti (DNA dan protein histon membentuk kromosom) dari sitoplasma. Sel eukariotik dijumpai pada Tumbuhan, Hewan, Cendawan, dan Protista. Perbedaan sel tumbuhan dan sel hewan adalah sel tumbuhan bentuknya tetap, terdiri dari dinding sel yang mengandung selulosa, terdapat butir plastida, dan vakuola sentral yang besar, tidak ada lisosom dan sentriol. Sedangkan sel hewan bentuknya bervariasi, tidak ada butir plastida, vakuola kecil, terdapat lisosom dan sentriol. 
2. SARAN 
     Struktur dan fungsi organel-organel dalam sel akan mudah dipelajari jika ditunjang oleh banyak literatur , baik dari buku-buku penunjang atau internet .Sehingga kita dapat mengetahui hubungan antara struktur dan fungsi dari masing-masing organel dengan jelas . Selain itu kita juga dapat memahami hubungan antara organel-organel tersebut di dalam sel. Bagi kita dan generasi akan datang sudah sepatutnya untuk mengetahui struktur dan fungsi organel sel pada mahluk hidup, dan perbedaan antara sel hewan dan tumbuhan. Kepada para pembaca kalau ingin lebih mengetahui tentang bahasan ini bisa membaca buku atau majalah-majalah yang memuat tentang struktur dan fungsi organel sel pada mahluk hidup. 

DAFTAR PUSTAKA 
Alberts B. 1994. Biologi Molekuler Sel, Edisi Kedua. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama. Campbell, Neil A. Reece, Jane B. and Mitchell, Lawrence G. 2002. Biologi jilid 1. Jakarta: Erlangga. Foster, Bob .2008. Koding IPA. Bandung : Ganesha Operation. www.google.com http://informasi-budidaya.blogspot.com/2009/11/makalah-biologi-struktur-dan-fungsi-sel.html http://rasyidacid.wordpress.com/2009/12/08/makalah-biologi-%E2%80%9Csel%E2%80%9D/ Siregar. Ameilia Z. 2008. Biologi Pertanian, Jilid 1. Jakarta : Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan Nasional. Syamsuri, Istamar. 2008. Biologi SMA 2B. Jakarta: Erlangga.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar