Tutorial Photoshop

Kamis, 26 Januari 2017

Makalah Biologi ( Keanekaragaman Hayati )


                       TUGAS MAKALAH BIOLOGI UMUM
                            KEANEKARAGAMAN HAYATI
OLEH :
APRILIANTI PUTRI ( F02112023 )
IRWANDA AS YANTO ( F02112053 )
RESTI TRISNAWATI ( F02112003 )
RESTI WIDIA ASTUTI ( F02112019 )
SITI NURAFNI KHUMAIRAH (F02112066) 
PENDIDIKAN KIMIA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
                          UNIVERSITAS TANJUNGPURA
                                          TAHUN 2013

KATA PENGANTAR

     Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat Rahmat, Inayah ,
Taufik serta Hidayahnya penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sederhana. Semoga makalah ini dapat menjadi sumber inspirasi dan dapat menambah
pengetahuan untuk pembaca sekalian.
     Harapan penulis semoga makalah ini dapat dibergunakan sebagaimana mestinya dan menjadi pembelajaran bagi diri penulis sendiri, sehingga penulis dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik lagi.
     Tidak lupa penulis ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang turut mensukseskan dan membantu penulis dalam menyelesaikan makalah ini. Makalah ini penulis akui masih memiliki kekurangan karena kurangnya pengalaman dan pengetahuan yang penulis miliki. Oleh kerena itu penulis harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah yang mungkin akan penulis buat lagi kedepannya.
Pontianak , Maret 2013


Penyusun



KATA PENGANTAR........................................................................................... i
DAFTAR ISI......................................................................................................... ii
BAB IPENDAHULUAN...................................................................................... 1
A. Latar Belakang................................................................................................. 1
B. Tujuan............................................................................................................... 1
C. Metode Penulisan............................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................... 2
A. Pengertian Keanekaragaman Hayati................................................................ 2
B. Penyebab Terjadinya Keanekaragaman Hayati............................................... 2
C. Tindakan Manusia Yang Mengakibatkan Penurunan Keanekaragaman Hayati....................................................................................................................3
D. Manfaat Keanekaragaman Makhluk Hidup.....................................................6
E. Upaya Manusia Yang Melestarikan dan Meningkatkan Keanekaragaman Makhluk Hidup.....................................................................................................................7
BAB III PENUTUP............................................................................................ 11
A. Kesimpulan.................................................................................................... 11
B. Saran.............................................................................................................. 11
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................12




BAB I
PENDAHULUAN
      A.    Latar Belakang
Di lingkungan sekitar kita, kita dapat menemui berbagai jenis makhluk hidup. Berbagai jenis hewan

misalnya ayam, kucing, serangga, dan sebagainya, dan berbagai jenis tumbuhan misalnya mangga, rerumputan, jambu, pisang, dan masih banyak lagi jenis tumbuhan di sekitar kita. Masing-masing makhluk hidup memiliki ciri tersendiri sehingga terbentuklah keanekaragaman makhluk hidup yang disebut dengan keanekaragaman hayati atau biodiversitas.
      B.     Tujuan Tujuan kami menyusun makalah ini antara lain:
           1. Untuk memenuhi salah satu tugas mata pelajaran biologi.
           2. Menambah wawasan akan keanekaragaman hayati dan upaya pelestariannya.
       C. Metode Penulisan Metode penulisan yang kami gunakan untuk mencari sumber-sumber untuk pembuatan makalah ini adalah dengan cara mengumpulkan data dari buku-buku dan beberapa situs di internet.

BAB II
PEMBAHASAN
A.      Pengertian Keanekaragaman Hayati
 Keanekaragaman makhluk hidup/keanekaragaman hayati adalah suatu istilah pembahasan yang mencakup semua bentuk kehidupan, yang secara ilmiah dapat dikelompokkan menurut skala organisasi biologisnya, yaitu mencakup gen, spesies tumbuhan, hewan, dan mikroorganisme serta ekosistem dan proses-proses ekologi dimana bentuk kehidupan ini merupakan bagiannya. Dapat juga diartikan sebagai kondisi keanekaragaman bentuk kehidupan dalam ekosistem atau bioma tertentu. Keanekaragaman hayati seringkali digunakan sebagai ukuran kesehatan sistem biologis.
 Keanekaragaman hayati tidak terdistribusi secara merata di bumi. Wilayah tropis memiliki keanekaragaman hayati yang lebih kaya, dan jumlah keanekaragaman hayati terus menurun jika semakin jauh dari ekuator.
 Keanekaragaman hayati yang ditemukan di bumi adalah hasil dari miliaran tahun proses evolusi. Asal muasal kehidupan belum diketahui secara pasti dalam sains. Hingga sekitar 600 juta tahun yang lalu, kehidupan di bumi hanya berupa archaea, bakteri, protozoa, dan organisme uniseluler lainnya sebelum organisme multiseluler muncul dan menyebabkan ledakan keanekaragaman hayati yang begitu cepat, namun secara periodik dan eventual juga terjadi kepunahan secara besar-besaran akibat aktivitas bumi, iklim, dan luar angkasa.

B.       Penyebab terjadinya keanekaragaman
 Hayati Kenekaragaman dapat terjadi akibat dipengaruhi oleh faktor genetik dan faktor lingkungan. Faktor genetik atau faktor keturunan adalah sifat dari makhluk hidup itu sendiri yang diperoleh dari induknya.
Faktor genetik ditentukan oleh gen atau pembawa sifat. Faktor lingkungan adalah faktor dari luar makhluk hidup yang meliputi lingkungan fisik, lingkungan kimia, dan lingkungan biotik. Lingkungan biotik misalnya suhu, kelembapan cahaya, dan tekanan udara. Lingkungan kimia misalnya makanan, mineral, keasaman, dan zat kimia buatan. Lingkungan biotik misalnya mikrooaganisme, tumbuhan, hewan, dan manusia. Keanekaragaman makhluk hidup dapat terbentuk karena perkawinan (persilangan) dan kondisi lingkungan.
1. Perkawinan (persilangan) Perkawinan dapat menghasilkan keanekaragaman. Perkawinan yang dimaksud adalah perkawinan antar individu berbeda sifat, tetapi tergolong dalam jenis (spesies) yang sama. Perkawinan antara spesies yang berbeda mungkin dapat menghasilkan keturunan, tetapi keturunannya itu tidak mampu menghasilkan keturunan yang baru. Yang mana keturunan yang baru itu, merupakan keturunan yang steril. Perkawinan antar individu didalam jenis (spesies) yang sama akan menghasilkan keturunan yang fertil. Artinya, keturunan tersebut mampu berkembang biak menghasilkan keturunan berikutnya. Didalam spesies yang sama terdapat perbedaan sifat. Perkawinan antar makhluk hidup yang berbeda sifat dapat menghasilkan keturunan yang memiliki sifat baru. Keturunan dengan sifat yang baru tersebut merupakan individu baru. Perkawinan demikian disebut persilangan. Jadi, melalui persilangan akan muncul keanekaragaman yang baru. Persilangan buatan banyak dilakukan pada tumbuh-tumbuhan. Tujuannya adalah untuk mendapatkan sifat baru yang unggul. Misalnya, persilangan tebu untuk memperoleh bibit tebu yang unggul. Demikian pula dengan untuk mendapatkan bibit padi, jagung, dan kedlai atau hewan budidaya tertentu.
2. Keadaan lingkungan Keadaan lingkungan dapat mempengaruhi keanekaragaman makhluk hidup yang ada. Berikut akan diberi contohnya :
a. Biasanya jenis makhluk yang ada di daerah subur lebih banyak dibandingkan dengan di daerah gersang. Jadi, keanekaragaman makhluk hidup di daerah subur lebih tinggi daripada di daerah gersang. Indonesia termasuk daerah Negara yang subur dan memiliki keanekaragaman makhluk hidup yang tinggi.
b. Disebuah batu di tepi sungai terdapat berbagai makhluk hidup. Misalnya lumut, tumbuhan paku, rumput, lumut kerak, dan siput. Keanekaragaman makhluk hidup di sisi batu yang kering berbeda dengan keanekaragaman makhluk hidup di sisi batu yang kering. Dalam contoh ini, keanekaragaman dipengaruhi oleh kelembapan dan ketersediaan air. Dipermukaan bumi terdapat beragai spesies makhluk hidup. Sebagaimana telah di uraikan, makhluk hidup yang berbeda spesies tidak dapat menghasilkan keturunan yang fertile. Bahkan, makhluk hidup yang berbeda spesies ada yang tidak dapat melakukan perkawinan.

C.            Tindakan Manusia Yang Mengakibatkan Penurunan Keanekaragaman Hayati
 Aktifitas manusia dapat menurunkan keanekaragaman hayati. Hingga saat ini, berbagai jenis tumbuhan dan hewan terancam punah dan beberapa di antaranya telah punah. Sebagai contoh, Australia selama 20 tahun telah kehilangan 41 jenis mamalia, 18 jenis burung, reptilia, ikan, dan katak, 200 jenis invertebrata, dan 209 jenis tumbuhan.
Sementara itu, Indonesia kehilangan beberapa satwa penting, misalnya harimau bali. Saat ini hewan tersebut tidak pernah ditemukan lagi keberadaannya, alias kemungkinan sudah punah. Hewan-hewan seperti badak bercula satu, jalak bali, dan trenggiling juga terancam punah. Belum lagi beberapa jenis serangga, hewan melata, ikan, dan hewan air, yang sudah tidak ditemukan lagi di lingkungan kita. Kepunahan keanekaragaman hayati diduga disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu sebagai berikut:
1.      Perusakan Habitat
Habitat didefinisikan sebagai daerah tempat tinggal organisme. Kekurangan habitat diyakini manjadi penyebab utama kepunahan organisme. Jika habitat rusak maka organisme tidak memiliki tempat yang cocok untuk hidupnya. Kerusakan habitat dapat diakibatkan karena ekosistem diubah fungsinya oleh manusia, misalnya hutan ditebang dijadikan lahan pertanian, pemukiman dan akhirnya tumbuh menjadi perkotaan. Kegiatan manusia tersebut mengakibatkan menurunnya keanekaragaman ekosistem, jenis, dan gen. Selain akibat aktifitas manusia, kerusakan habitat juga dapat diakibatkan oleh bencana alam misalnya kebakaran, gunung meletus, dan banjir. Perusakan terumbu karang di laut juga dapat menurunkan keanekaragaman ayati laut. Ikan-ikan serta biota laut yang hidup bersembunyi di dalam terumbu karangtidak dapat lagi hidup dengan tentram, beberapa di antaranya tidak dapat menetaskan telurnya karena terumbu karang yang rusak. Menurunnya populasi ikan akan merugikan nelayan dan mengakibatkan harga ikan meningkat. Kehidupan para nelayan menjadi terganggu.
2.      Penggunaan Pestisida
Yang termasuk pestisida misalnya insektisida, herbisida, dan fungisida. Pestisida yang sebenarnya hanya untuk membunuh organisme penggangu (hama), pada kenyataannya menyebar ke lingkungan dan meracuni mikroba, jamur, hewan, dan tumbuhan lainnya.
3.      Pencemaran
Bahan pencemar juga dapat membunuh mikroba, jamur, hewan dan tumbuhan penting. Bahan pencemar dapat berasal dari limbah pabrik dan limbah rumah tangga.
4.      Perubahan Tipe Tumbuhan
Tumbuhan merupakan produsen di dalam ekosistem. Perubahan tipe tumbuhan misalnya perubahan dari hutan hujan tropik menjadi hutan produksi dapat mengakibatkan hilangnya tumbuh-tumbuhan liar penting. Hilangnya jenis-jenis tumbuhan tertentu dapat menyebabkan hilangnya hewan-hewan yang hidup bergantung pada tumbuhan tersebut.
5.      Masuknya Jenis Tumbuhan dan Hewan Liar
Tumbuhan atau hewan liar yang masuk ke ekosistem dapat berkompetisi bahkan membunuh tumbuhan dan hewan asli.
6.      Penebangan
Penebangan hutan tidak hanya menghilangkan pohon yang sengaja ditebang, tetapi juga merusak pohon-pohon lain yang ada di sekelilingnya. Kerusakan berbagai tumbuh-tumbuhan karena penebangan akan mengakibatkan hilangnya hewan. Jadi, penebangan akan menurunkan plasma nutfah.
7.      Seleksi
Secara tidak sengaja perilaku kita mempercepat kepunahan oraganisme. Sebagai contoh, kita sering hanya menanam tanaman yang kita anggap unggul misalnya mangga gadung, mangga manalagi, jambu bangkok. Menurunnya keanekaragaman hayati menimbulkan
masalah lingkungan yang akhirnya merugikan manusia. Misalnya, penebangan hutan mengakibatkan banjir. Hewan-hewan yang hidup di dalam hutan misalnya babi hutan, gajah, kera, menyerang lahan pertanian penduduk karena habitat mereka semakin sempit, dan makanan mereka semakin berkurang. Menurunnya populasi serangga pemangsa (predator) karena disemprot dengan insektisida mengakibatkan terjadinya ledakan populasi serangga yang dimangsa. Jika serangga ini memakan tanaman pertanian, maka ledakan serangga tersebut sangat merugikan petani.
8.      Fragmentasi dan hilangnya habitat
Pembuatan bendungan, pembangunan daerah pinggir pantai, ekstensifikasi pertanian, penebangan hutan.
9.      Introduksi Spesies
Introduksi Spesies yaitu upaya mendatangkan spesies asing ke suatu wilayah yang telah memiliki spesies lokal.
10.  Eksploitasi hewan dan tumbuhan berlebih
Eksploitasi yaitu penggunaan secara berlebihan. Misal penggunaan padi unggul menyebabkan punahnya padi tradisional.
11.  Pencemaran tanah, air, dan udara
Mikroorganisme tanah banyak yang mati akibat pencemaran dari limbah logam berat perindustrian dan pertanian, tumbuhan dan organisme tanah di hutan rusak karena hujan asam.
12.  Perubahan Iklim Global
Pencemaran udara mengakibatkan kenaikan suhu bumi. Tiap kenaikan 1° C akan menggantikan batas toleransi beberapa spesies di daratan sekitar 125 km ke arah kutub atau 150 m vertikal ke arah gunung. Permukaan air laut akan naik dan beberapa pulau akan tenggelam.
13.  Industrialisasi Pertanian dan Kehutanan
14.  Pemuliaan tanaman menyebabkan terjadinya sistem penanaman monokultur sehingga keanekaragaman hayati di suatu wilayah menurun.

D.      Manfaat Keanekaragaman Makhluk Hidup
1.      Sumber Obat dan Kosmetik
Akar salban, akar sawak, akar kesumang, batang malang, dan kayu sengketan sebagai ramuan minyak urat,peronema canescens danBrucea javanica untuk obat malaria.
2.      Sumber pangan, papan, dan sandang
Daging ayam dan daging sapi yang dimanfaatkan sebagai sumber pangan, batang pohon jati yang digunakan sebagai bahan untuk pembuatan rumah, dan pohon kapas sebagai sumber sandang.
3.      Lahan Penelitian dan Pengembangan
Ilmu Suaka marga satwa dan cagar alam dapat digunakan sebagai tempat pendidikan dan penelitian, karena dari tempat tersebut kita dapat mengetahui berbagai informasi atau pengetahuan mengenai aneka ragam flora dan fauna.
4.      Sarana Peningkatkan Nilai Budaya
Yang dimaksud nilai budaya ialah hasil karya seseorang yang berasal dari kekhasan keanekaragaman hayati. Contohnya adalah bentuk sayap dan cara terbang burung yang memberikan inspirasi dalam penemuan pesawat terbang.
5.      Sumber Plasma Nutfah
Plasma Nutfah ialah sifat-sifat unggul pada hewan, tumbuhan dan mikroba dan bersumber dihutan. 5 Akan tetapi dari hewan, tumbuhan, dan mikroba tersebut ada yang belum diketahui fungsinya. Namun, walaupun belum diketahui fungsinya kita jangan memusnahkannya karena mungkin saja didalamnya terkandung suatu zat yang berperan penting bagi kehidupan.
6.      Sumber Pendapatan
Yang dimaksud sumber pendapatan yaitu pemanfaatan suatu bagian tertentu pada flora dan fauna yang dapat dijual dan hasilnya digunakan sebagai sumber pendapatan. Contoh : kayu gaharu yang digunakan sebagai bahan baku dalam pembuatan kosmetik.
7.      Sarana Rekreasi
Melimpahnya Keanekaragaman hayati akan menjadikan suatu kawasan memiliki pemandangan yang indah, sehingga kawasan tersebut dapat dikembangkan sebagai kawasan ekoturisme (wisata alam).
8.      Penunjang Keberlanjutan Ekosistem
Keanekaragaman Hayati yang tinggi akan memperkokoh ekosistem. Ekosistem dengan keanekaragaman hayati yang rendah merupakan ekosistem yang tidak stabil. Sebagai contoh adalah peran Orang Utan sebagai penyebar biji. Menurut penelitian Dr. Birute Galdikas, di Taman Nasional Tanjung Puting Kalimantan diketahui jika Orang Utan di Kalimantan memakan kira – kira 200 jenis buah – buahan dan menjadi perantara penting bagi penyebaran 70 persen jenis tumbuhan yang mempunyai nilai ekonomi penting.6 Dengan demikian dapat disimpulkan jika keberadaan Orang Utan di Kalimantan musnah maka kondisi keanekaragaman hayatinya, khususnya tumbuhan juga terancam punah.
9.      Sumber Energi
Energi merupakan kebutuhan yang sangat penting bagi manusia terutama pada era industri saat ini. Keanekaragaman hayati ternyata juga mempunyai peran penting dalam penyediaan energi bagi kehidupan manusia. Sebagaimana kita ketahui sumber energi yang berupa minyak dan gas (Migas) berasal dari fosil – fosil hewan dan tumbuhan yang tertimbun di dalam tanah selama jutaan tahun. Selain itu juga telah diketahui jika pohon jarak dengan melalui proses pengolahan tertentu ternyata dapat menghasilkan minyak yang juga dapat digunakan sebagai bahan bakar .

E.     Upaya Manusia Yang Melestarikan dan Meningkatkan Keanekaragaman Hayati Tida
semua aktifitas manusia berakibat menurunkan keanekaragaman hayati. Ada juga aktivitas yang
justru meningkatkan keanekaragaman hayati.
1.        Penghijauan
Kegiatan penghijauan meningkatkan keanekaragaman hayati. Kegiatan penghijauan tidak hanya menanam tetapi yang lebih penting adalah merawat tanaman setelah ditanam.
2.        Pembuatan taman kota
Pembuatan taman-taman kota selain meningkatkan kandungan oksigen, menurunkan suhu lingkungan, mamberi keindahan, juga meningkatkan keanekaragaman hayati.
3.        Pemuliaan
Secara tidak sengaja perilaku kita mempercepat kepunahan oraganisme. Sebagai contoh, kita sering hanya menanam tanaman yang kita anggap unggul misalnya mangga gadung, mangga manalagi, jambu bangkok. Sebaliknya kita menghilangkan tanaman yang kita anggap kurang unggul, misalnya mangga golek, nangka celeng. Menurunnya keanekaragaman hayati menimbulkan masalah lingkungan yang akhirnya merugikan manusia. Misalnya, penebangan hutan mengakibatkan banjir. Hewan-hewan yang hidup di dalam hutan misalnya babi hutan, gajah, kera, menyerang lahan pertanian penduduk karena habitat mereka semakin sempit, dan makanan mereka semakin berkurang. Menurunnya populasi serangga pemangsa (predator) karena disemprot dengan insektisida mengakibatkan terjadinya ledakan populasi serangga yang dimangsa. Jika serangga ini memakan tanaman pertanian, maka ledakan serangga tersebut sangat merugikan petani.
4.        Pengembangbiakan
Hewan atau tumbuhan langka dan rawan punah dapat dilestarikan dengan pembiakan secara in situ dan ex situ. Pembiakan secara in situ adalah pembiakan di dalam habitat aslinya. Misalnya mendirikan Cagar Alam Ujung Kulon, Taman Nasional Komodo. Pembiakan secara ex situ adalah pembiakan di luar habitat aslinya, namun suasana lingkungan dibuat mirip dengan aslinya. Misal penangkaran hewan di kebun binatang (harimau, gajah, burung jalak bali).
5.        Memelihara kelestarian hutan
Hutan merupakan habitat berbagai jenis tumbuhan dan hewan. Oleh sebab itu kelestariannya harus dijaga. Untuk melindungi hutan perlu dilakukan tindakan, seperti :
a. Reboisasi, yaitu menanami kembali hutan-hutan yang telah gundul.
b. Melakukan tebang pilih, artinya kalau kita memerlukan kayu, pohon yang akan ditebang harus memenuhi syarat umur dan ukuran.
c. Menghindari kebakaran hutan.
6.        Menetapkan daerah perlindungan alam
Pemerintah di bawah Menteri Kehutanan mempunyai suatu badan yang menangani daerah-daerah perlindungan alam, yaitu PHDA (Perlindungan Hutan dan Pelestarian Alam). Di Indonesia terdapat sekitar 350 daerah perlindungan alam yang tersebar di berbagai propinsi. Daerah perlindungan alam tersebut digolongkan berdasarkan ukuran, keunikan, ekosistem, dan fungsinya.
a. Hutan Suaka Alam Hutan Suaka Alam adalah hutan yang mempunyai fungsi sebagai pengawetan keanekaragaman tumbuhan dan hewan serta ekosistemnya, dan sebagai wilayah penyangga kehidupan. Penyangga kehidupan artinya harus mampu memenuhi kebutuhan makhluk yang hidup di dalamnya. Kawasan suaka alam dibagi menjadi dua wilayah, yaitu:
a.1. Cagar Alam Cagar Alam, mempunyai ciri berupa tumbuhan, hewan, dan ekosistem tertentu yang perlu dilindungi untuk kepentingan ilmu pengetahuan dan kebudayaan, yang berlangsung secara alami.
a.2. Suaka Margasatwa Mempunyai ciri khas berupa keragaman dan atau keunikan jenis hewan bagi ilmu pengetahuan dan kebudayaan. Untuk kelangsungan hidupnya, dilakukan pembinaan terhadap habitatnya. Beberapa contoh suaka margasatwa di Indonesia dapat kamu lihat pada tabel berikut ini.
b. Hutan Pelestarian Alam Hutan Pelestarian Alam merupakan hutan dengan ciri khas tertentu, fungsi utamanya untuk perlindungan sistem penyangga kehidupan, pengawetan keanekaragaman jenis tumbuhan dan hewan, serta pemanfaatan secara lestari sumber daya alam hayati dan ekosistemnya. Hutan ini terbagi atas wilayah, yaitu taman nasional , taman hutan raya, dan taman wisata alam.
b.1. Taman Nasional Merupakan kawasan pelestarian alam yang dikelola dengan sistem wilayah. Sistem wilayah ini terdiri atas wilayah inti dan wilayah lain yang dimanfaatkan untuk tujuan ilmu pengetahuan, pariwisata, rekreasi, dan pendidikan. Contoh taman nasional yaitu taman nasional Gunung Gede Pangrango di Pulau Jawa dan Taman Nasional Kerinci Seblat di Sumatra.
 b.2. Taman Hutan Raya Merupakan kawasan pelestarian alam, terutama dimanfaatkan untuk koleksi tumbuhan atau hewan; baik alami atau buatan, jenis asli atau bukan asli. Taman hutannya dibuat untuk tujuan ilmu pengetahuan, pendidikan dan pelatihan, budaya, pariwisata, dan rekreasi. Contoh taman hutan raya, yaitu Kebun Raya Bogor di Jawa Barat
 b.3. Taman Wisata Alam Merupakan hutan wisata yang memiliki keindahan alam, baik keindahan tumbuhan, hewan, maupun keindahan alam yang mempunyai corak khas untuk dimanfaatkan bagi kepentingan rekreasi dan kebudayaan. Contoh taman wisata alam, antara lain Pulau Kembang di Kalimantan, Danau Towuti, Danau Matano dan Mahalono di Sulawesi, Danau Lebu, dan Pulau Menipo di Nusa Tenggara. Pemerintah juga menetapkan taman laut, sebagai wilayah lautan yang mempunyai ciri khas berupa keindahan dan keunikan. Taman laut khusus digunakan sebagai kawasan laut untuk dibina dan dipelihara
guna perlindungan ekosistem laut, rekreasi, pariwisata, pendidikan, dan kebudayaan. Contohnya Taman Nasional Laut Bunaken, Taman Wisata Laut di Sulawesi, Taman Wisata Laut Teluk Kupang, dan Taman Wisata Laut Teluk Maumere di Nusa Tenggara. Seperti kita ketahui makhluk hidup terdiri atas manusia, hewan, dan tumbuhan. Semua kebutuhan hidup manusia berasal
dari hewan dan tumbuhan. Begitu pula hewan memerlukan tumbuhan dan hewan itu
sendiri, juga tumbuhan memerlukan hewan dan tumbuhan itu sendiri. Oleh karena itu,
kelestarian makhluk hidup harus kita jaga.

BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Dari makalah ini dapat disimpulkan bahwa :
1. Makhluk hidup di dunia ini sangat beragam. Keanekaragaman makhluk hidup tersebut disebut dengan sebutan keanekaragaman hayati atau biodiversitas. Setiap sistem lingkungan memiliki keanekaragaman hayati yang berbeda. Keanekaragaman hayati ditunjukkan oleh adanya berbagai variasi bentuk, ukuran, warna, dan sifat-sifat dari makhluk hidup lainnya.
2. Keanekaragaman hayati disebabkan oleh dua faktor yaitu faktor genetik dan faktor lingkungan. Terdapat interaksi antara faktor genetik dan faktor lingkungan dalam mempengaruhi sifat makhluk hidup.
3. Kegiatan manusia dapat menurunkan keanekaragaman hayati, baik keanekaragaman gen, jenis maupun keanekaragaman lingkungan. Namun di samping itu, kegiatan manusia juga dapat meningkatkan keanekaragaman hayati misalnya penghijauan, pembuatan taman kota, dan pemuliaan.
4. Pelestarian keanekaragaman hayati dapat dilakukan secara in situ dan ex situ
B.     Saran
Kami sebagai penulis sangat menyadari bahwa materi yang kami buat ini masih banyak kekurangan. Jadi untuk itu kami meminta kepada saudara saudari semuanya untuk memberikan saran, kritikan, dan hal-hal lainnya yang bisa membangun untuk menuju kepada yang lebih baik. agar manfaat ini dari makalah ini dapat diambil penulis dan orang yang mambacanya.


DAFTAR PUSTAKA
 (http://arnold040993.wordpress.com/2009/02/17/keanekaragaman-hayati/.html.( Diakses tanggal 30 maret 2013).
(http://MAKALAH%20KEANEKARAGAMAN%20MAKHLUK%20HIDUP%20DAN%20UPAYA%20PELESTARIANNYA%20_%20SMPN%2023%20PEKANBARU.html.( Diakses tanggal 30 maret 2013).
Alfansuri. 2011. Keanekaragaman Hayati. (online).
Ari Yulina, Dian. 2007. Biologi Untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta : Erlangga.
Arnold. 2009. Kenanekaragaman Hayati. (online).
Syamsuri, Istamar. 2002. IPA Biologi untuk SLTP kelas 1. Malang: Erlangga.










Tidak ada komentar:

Posting Komentar