KARAKTERISTIK ILMU BIOLOGI, PENGELOMPOKKAN
MAKHLUK HIDUP, DAN TINGKAT ORGANISME KEHIDUPAN
TUGAS KELOMPOK
MATA KULIAH BIOLOGI
UMUM
Oleh
EKO RUBIANTO (F02112085 )
ELGA OCSARINGGA (F02112068)
MAIMUNNAH (F02112041)
YULIA ANGGRAINI(F021120
)
M.ARMY (F021120 )
HELLENA CLAUDYA. P (F02112075)
PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN KIMIA
JURUSAN
PENDIDIKAN MIPA
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
TANJUNGPURA
PONTIANAK
KATA
PENGANTAR
Puji
syukur senantiasa kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
melimpahkan karunia nikmat bagi Umat-Nya, atas terselesaikannya makalah ini
yang berjudul” RUANG LINGKUP BIOLOGI”, untuk menyelesaikan tugas kelompok
biologi.
Makalah yang kami buat ini meliputi:
Karakteristik ilmu biologi, pengelompokkan makhluk hidup, dan tingkat
organisasi kehidupan. Kami disini melampirkan isi yang singkat sehigga mudah
untuk dipahami.selain itu juga makalah ini kami sajikan secara sistematis
disertai dengan daftar isi, pendahuluan,isi dan penutup.
Kepada ibu Reni marlina yang telah memberikan
dorongan untuk menuis makalah ini, kami sampaikan ucapan terima kasih yang
setulus-tulusnya.
Akhir
kata, tiada gading yang tak retak, demikian pula makalah yang kami buat ini
masih belum sempurna. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati kami mohon
saran dan kritik demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat
bagi kita semua. Amiin ya robbal allamin.
Pontianak, 3 April 2013
DAFTAR ISI
Kata
Pengantar.............................................................................................................i
BAB 1:
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang..........................................................................................................ii
B.
Rumusan Masalah
....................................................................................................iii
C.
Tujuan........................................................................................................................iv
BAB II:
ISI
A.
Karakteristik ilmu
Biologi..........................................................................................1
1.1
Karakteristik Biologi sebagai ilmu(Sains)..................................................................1
1.2
Ruang Lingkup
Biologi...............................................................................................2
1.3 Dampak mempelajari
Biologi...................................................................................2
1.4 Metode
Ilmiah..........................................................................................................3
B.
Pengelompokkan Makhluk Hidup................................................................................7
1.
Sistem
Klasifikasi..........................................................................................................7
i. Sistem Artifisial..............................................................................................................7
ii.
Sistem
Natural...............................................................................................................7
iii.
Sistem Modern.............................................................................................................7
2.
Sistem Klasifikasi Makhluk
Hidup.................................................................................9
1.Kingdom
Eubacteria......................................................................................................9
2.Kingdom
Archaebacteria...............................................................................................9
3.Kingdom
Protista...........................................................................................................9
4.Kingdom
Fungi...............................................................................................................10
5.Kingdom
Plantae............................................................................................................10
6.Kingdom
Animalia..........................................................................................................10
C.Tingkat
Organisasi
Kehidupan.......................................................................................11
1.Organisasi
Kehidupan tingkat
Molekul..........................................................................12
2.Organisasi
Kehidupan Tingka tsel…………………………….………………………12
3.
Organisasi Kehidupan Tingkat jaringan…………………………………...................13
4. Organisasi
Kehidupan Tingkat organ…....................................................................13
5.
Organisasi Kehidupan Tingkat individu....................................................................14
6.
Organisasi Kehidupan Tingkat Populasi........................................................................14
7.
Organisasi Kehidupan Tingkat Komunitas....................................................................15
8.
Organisasi Kehidupan Tingkat Ekosistem.....................................................................15
9.
Orgaisasi Kehidupan Tingkat Bioma.............................................................................16
BAB
1
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Apakah Biologi itu? Biologi adalah
ilmu tentang makhluk hidup beserta lingkungannya. Biologi memiliki
cabang-cabang tersendiri yang mempelajari lebih spesifik lagi tentang makhluk
hidup. Apa manfaat dari mempelajari Biologi ini? Banyak sekali manfaat yang
didapatkan. Selain manfaat, dampak dari perkembangan Biologi bagi kehidupan
manusia dan alam sekitarnya memiliki nilai positif dan nilai negatifnya. Dari
uraian tersebut, ruang lingkup Biologi dapat dikatakan cukup luas. Menarik,
bukan?
Anda tentu telah
mengetahui bahwa Biologi adalah cabang IPA yang khusus mempelajari makhluk
hidup dan gejala kehidupannya. Kajian atau bahasan dalam Biologi sangatlah luas,
meliputi seluruh makhluk hidup, baik yang uniseluler maupun yang multiseluler,
baik yang hidup di darat, di laut, di udara, maupun di dalam tanah. Singkatnya
segala sesuatu yang memiliki “hidup” menjadi bahan kajian biologi. Objek atau
kajian dalam biologi yang sangat luas atau beragam itu kini telah dikelompokkan
atau diklasifikasikan oleh para ahli Biologi menjadi 5 Kingdom (Animalia,
Plantae,
Fungi, Protista, dan Monera). Selain kelima kingdom tersebut ada satu
objek lain yang juga dikaji dalam Biologi, yaitu Virus. Virus dipisahkan dari
kelima kingdom karena tubuh virus tidak tersusun oleh sel melainkan oleh asam
nukleat yang diselubungi protein dan belum merupakan sel. Sedangkan kelima
kingdom tubuhnya sudah berupa sel (bagi organisme uniseluler) ataupun tersusun
atas banyak sel (bagi organisme multiseluler).
Kelima kingdom
diklasifikasikan berdasarkan karakteristik yang khas dari masing-masing
organisme-organisme yang menyusunnya. Pengelompokkan ini sesuai dengan sistem
klasifikasi yang dikemukakan oleh Robert H. B. Whittaker pada tahun 1969.
Bahkan dalam perkembangan
terakhir, dunia makhluk hidup diklasifikasikan menjadi 6 kingdom (kerajaan)
yaitu: Plantae, Animalium, Fungi, Protista, Archaebacteria, dan Eubacteria.
Objek-objek kajian tersebut selanjutnya semakin berkembang seiring dengan
kemajuan IPTEK, sehingga kajian masing-masing objek semakin kompleks atau rumit.
Untuk memudahkan mempelajari tema tersebut ataupun melandasi suatu penelitian,
objek-objek tersebut dipilah-pilah menurut tingkatan-tingkatan yaitu mulai dari
tingkatan molekuler, sel, jaringan, organ, individu, populasi, komunitas,
ekosistem, hingga tingkatan bioma, dimana antar tingkatan tersebut saling
berhubungan.
B. Rumusan
Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan ruang
lingkup biologi?
2. Bagaimana cara bersikap ilmiah?
3. Apa saja tingkatan organisme makhluk
hidup?
4. Bagaimana cara mengelompokkan
makhluk hidup?
C. Tujuan
1.
Meningkatkan hasil belajar mengenai
ruanglingkup biologi.
2.
Mempermudah mahasiswa untuk mempelajari
ruang lingkup biologi.
3. Mahasiswa
diharap dapat mendeskripsikan objek-objek dan persoalan biologi pada tingkat
molekul, sel, jarinagan, organ, system organ, individu, populasi, ekosiste, dan
bioma.
4.
Menumbuhkan sikap ilmiah pada mahasiswa.
5.
Mempermudah mahasiswa dalam
mengelompokkan makhluk hidup persamaan
ciri maupun perbedaan yang dapat diamati.
6.
Mahasiswa
dapat mengklasifikasiakan makhluk hidup kedalam eubateria, archaebac-
teria, protista, fungi, plantae, animalia.
BAB
II
PEMBAHASAN
A.Karakteristik
Ilmu Biologi
Perkembangan ilmu pengetahuan khususnya ilmu pengetahuan
alam (IPA) telah mengubah sejarah kehidupan manusia. Perkembangan itu semakin
pesat setelah diketemukannya komputer yang dapat membantu manusia dalam
merancang dan menganalisis hasil-hasil penelitian. Di dunia kedokteran telah
ditemukan berbagai teknik bedah, transplantasi organ, terapi genetik, bayi
tabung, serta obat-obatan penyembuh berbagai penyakit. Itu semua berkat
perkembangan IPA. Ilmu pengetahuan alam adalah ilmu yang mempelajari
gejala-gejala alam dan ingin memahami alam apa adanya.
1.1.Karkteristik Biologi sebagai ilmu (Sains)
Ilmu pengetahuan berkembang karena hakikat manusia yang
serba ingin tahu. Mengembangkan ilmu pengetahuan tidak harus berawal dari nol,
melainkan bisa dari hasil penelitian orang lain asal sesuai dengan
karakteristik sains itu sendiri. Biologi bagian dari sains yang memiliki
karakteristik yang sama dengan ilmu sains lainnya. Adapun karakteristik ilmu
pengetahuan alam termasuk biologi (SAINS/IPA) yaitu:
1.
Obyek
kajian berupa benda konkret dan dapat ditangkap indera.
2.
Dikembangkan
berdasarkan pengalaman empiris (pengalaman nyata).
3.
Memiliki
langkah-langkah sistematis yang bersifat baku Menggunakan cara berfikir logis, yang bersifat deduktif
artinya berfikir dengan menarik kesimpulan dari hal-hal yang khusus menjadi
ketentuan yang berlaku umum. Bersifat deduktif artinya berfikir dengan menarik
kesimpulan dari hal-hal yang umum menjadi ketentuan khusus.Hasilnya bersifat
obyektif atau apa adanya, terhindar dari kepentingan pelaku (subyektif).
Hasil berupa hukum-hukum yang berlaku umum, dimanapun diberlakukan.
Hasil berupa hukum-hukum yang berlaku umum, dimanapun diberlakukan.
1.2. Ruang lingkup biologi
Berdasarkan struktur keilmuan
menurut BSCS (Biological Science Curricullum Study, Mayer 1980) bahwa ruang
lingkup biologi meliputi obyek biologi berupa kingdom (plantae, animalia,
protista, fungi, archebacteria, eubacteria). Ditinjau dari tingkat molekul
(virus) - sel (protozoa, bakteri dan tumbuhan unisel) - jaringan (porifera
& coelenterata) - organ (hati, ginjal, dll) - sistem organ (sistem
sirkulasi, sistem transportasi, dll) - individu (manusia) – populasi (kumpulan
individu yang sama di daerah yang sama) – komunitas (kumpulan beberapa
populasi) – ekosistem (kumpulan beberapa komunitas) – biosfer (kumpulan bebrapa
ekosistem). Adapun persoalan yang dikaji meliputi 9 temadasaryaitu;
a. Biologi (sains) sebagai proses
inkuiri
b. Sejarah konsep biologi
c. Evolusi
d. Keanekaragaman dan keseragaman
e. Genetika dan kelangsungan hidup
f. Organisme dan lingkungan
g. Perilaku
h. Struktur dan fungsi
i.
Regulasi
Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, obyek biologi
juga terus berkembang.
1.3. Dampak mempelajari biologi
1.3. Dampak mempelajari biologi
Peran biologi dalam kehidupan
memberikan dampak negatif dan dampak
positif.
1. Dampak positif atau manfaatnya
yaitu:
a. Manusia sadar terhadap hidup dan
kehidupan dalam lingkunga.
b. Diciptakan bibit unggul yang ramah lingkungan.
c. Pemanfaatan mikroorganisme dalam segala bidang.
2. Dampak negatif yang ditimbulkan yaitu:
a. Mengeksploitasi SDA dengan
sembarangan.
b. Penggunaan bibit unggul dan pestisida
berlebihan yang akan berdampak pada biodeversitas.
c. Penggunaan senjata biologi yang mematikan,
yang akan merusak lingkungan biotik maupun abiotik.
Oleh karena itu kemajuan biologi
yang demikian pesatnya harus diimbangi dengan iman dan takwa, sehingga
pemanfaatan lebih optimal dan meminimalkan dampak negatif yang ada.
1.4. Metode ilmiah
Biologi merupakan cabang sains yang
mempelajari berbagai permasalahan makhluk hidup, dan untuk mempelajari melalui
proses dan sikap ilmiah ini sebagai konsekuensi biologi. Dengan menggunakan
proses dan sikap ilmiah akan memperoleh produk ilmiah. Dalam mempelajari sains terdiri
dari 3 komponen yaitu:
1. Sikap ilmiah
Merupakan sikap yang harus dimiliki
untuk berlaku obbyektif dan jujur saatmengumpulkandanmenganalisadata.
2. Proses ilmiah
Merupakan perangkat ketrampilan
kompleks yang digunakan dalam melakukan kerja ilmiah. Proses ilmiah dapat
dilakukan dengan pendekatan ketrampilan proses dapat diklasifikasikan menjadi
dua yaitu:
1) Ketrampilan proses sains dasar,
meliputi:
a)
Mengobservasi
Mencari gambaran atau informasi tentang objek
penelitian melalui indera. Dalam biologi hasil observasi seringkali dibuat
dalam bentuk gambar (misal gambar dunia dll), bagan (missal bagan siklus hidup
kupu-kupu), tabel (misal tabel pertumbuhan penduduk suatu wilayah), grafik
(misal grafik hubungan antara tabel pertumbuhan kecambah), dan tulisan.
b) Menggolongkan
Untuk
mempermudah dalam mengidentifikasi suatu permasalahan.
c) Menafsirkan
Memberikan
arti sesuatu fenomena atau kejadian berdasarkan atas kejadian lainnya.
d) Mempraktikkan atau meramalkan
Memperkirakan
kejadian berdasarkan kejadian sebelumnya serta hukum-hukum yang berlaku
Prakiraan dibedakan menjadi dua macam yaitu prakiraan intrapolasi yaitu prakiraan
berdasarkan pada data yang telah terjadi. kedua prakiraan ekstrapolasi yaitu
prakiraan berdasarkan logika di luar data yang terjadi.
e) Mengajukan pertanyaan
Berupa pertanyaan bagaimana, karena pertanyaan ini menuntut
jawaban yang diperoleh dengan proses.
2)
Ketrampilan
proses sains terpadu, yang terdiri dari:
a)
Mengidentifikasi
variable.
b)
Menyusun tabel data.
c)
Menyusun
grafik.
d)
Mendeskripsikan
hubungan antar variable.
e)
Perolehan data dan pemrosesan data.
f)
Menganalisia
penyelidikan.
g)
Merumuskan
hipotesis.
h)
Mendefinisikan variabel secara operasional.
i)
Melakukan eksperimen.
j)
Inferens
3) Langkah sistematis dalam proses
ilmiah/metode ilmiah meliputi:
Merumuskan masalah.Ada tiga cara dalam merumuskan permasalahan yaitu:
a. Apakah variabel bebas berpengaruh terhadap variabel terikat objek eksperimen?
b. Bagaimana pengeruh variabel bebas terhadap variabel terikat objek eksperimen?
c. Apakah ada hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat objek eksperimen?
Menyusun kerangka berfikir
Merumuskan masalah.Ada tiga cara dalam merumuskan permasalahan yaitu:
a. Apakah variabel bebas berpengaruh terhadap variabel terikat objek eksperimen?
b. Bagaimana pengeruh variabel bebas terhadap variabel terikat objek eksperimen?
c. Apakah ada hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat objek eksperimen?
Menyusun kerangka berfikir
Kerangka berfikir dicari melalui kepustakaan atau fakta
empiris.
Merumuskan hipotesis
Hipotesis merupakan suatu dugaan yang merupakan jawaban sementara terhadap masalah sebelum dibuktikan. Ada 2 macam hipotesis dalam eksperimen yaitu:
a. Hipotesis nol (H0) : tidak ada pengnaruh dari variabel bebas terhadap variabel terikat
b. Hipotesis alternatif (H1) : ada pengaruh dari variabel bebas terhadap variabel terikat
Melakukan eksperimen
Hipotesis merupakan suatu dugaan yang merupakan jawaban sementara terhadap masalah sebelum dibuktikan. Ada 2 macam hipotesis dalam eksperimen yaitu:
a. Hipotesis nol (H0) : tidak ada pengnaruh dari variabel bebas terhadap variabel terikat
b. Hipotesis alternatif (H1) : ada pengaruh dari variabel bebas terhadap variabel terikat
Melakukan eksperimen
Untuk mendukung atau menyangkal hipotesa itu perlu
dibuktikan melalui eksperimen. Dalam melakukan eksperimen melalui
tahapan-tahapan sebagai berikut:
a. Taraf perlakuan
b. Pengendalian faktor lain
c. Ulangan
d. Pengukuran
Analisis data
Analisa data dapat menggunakan statistik atau secara
deskriptif.
Menarik kesimpulan
Menarik kesimpulan
Ada dua kemungkinan dalam kesimpulan yaitu hipotesis
diterima (dugaan sementara sesuai dengan eksperimen) atau ditolak (dugaan
sementara tidak sesuai dengan eksperimen).
Publikasi
Hasil penelitian di publikasikan ke kalayak melalui jurnal penelitian, seminar atau lewat internet.
Hasil penelitian di publikasikan ke kalayak melalui jurnal penelitian, seminar atau lewat internet.
4) Sistematika
laporan penelitian
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar belakang masalah
B. Rumusan masalah
C. Tujuan penelitian
D. Manfaat penelitian
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian teori
B. Kajian dan hasil-hasil penelitian
C. Rumusan hipotesis
BAB III. METODE PENELITIAN
A. Variabel dan definisi operasional variable
B. Rancangan penelitian
C. Sasaran penelitian (populasi dan sampel)
D. Instrumen, alat dan bahan
E. Prosedur pelaksanaan penelitian
F. Rencana analisis data
G. Jadwal penelitian
BAB IV. DATA DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi data
B. Interpretasi data
C. Uji hipotesis
D. Pembahasan
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Produk ilmiah
Dengan menggunakan sikap dan proses ilmiah, para ahli
memperoleh penemuan-penemuan yang dapat berupa fakta atau teori. Produk ilmiah
sangat berpengaruh pada perkembangan ilmu dan teknologi. Produk ilmiah
ditujukan untuk kesejahteraan manusia dengan menciptakan sesuatu yang baru dan
berdaya guna bagi pemenuhan kebutuhan hidup manusia.
B.Pengelompokan Makhluk Hidup
Cara mengelompokkan makhluk hidup menurut ilmu taksonomi
adalah dengan membentuk takson. Takson adalah kelompok makhluk hidup yang
anggotanya memiliki banyak persamaan ciri. Takson dibentuk dengan jalan
mencandra objek atau makhluk hidup yang diteliti dengan mencari persamaan ciri
maupun perbedaan yang dapat diamati.Klarifikasi di buat pasti ada manfaat dan
tujuannya, berikut ini tujuan dan manfaat dari klarifikasi makluk hidup.
Ada bermacam sistem klasifikasi makhluk hidup. Sistem klasifikasi
ini berkembang mulai dari yang sederhana hingga berdasar sistem yang lebih
modern.
1.Sistem Klasifikasi
i.Sistem artifisial / buatan
Sistem yang mengelompokkan makhluk
hidup berdasarkan persamaan ciri yang ditetapkan oleh peneliti sendiri, misalnya,
ukuran, bentuk, dan habitat makhluk hidup. Penganut sistem ini di antaranya
Aristoteles dan Theophratus (370 SM).
ii.Sistem natural / alami
Sistem yang mengelompokkan makhluk
hidup berdasarkan persamaan ciri struktur tubuh eksternal (morfologi) dan
struktur tubuh internal (anatomi) secara alamiah. Penganut sistem ini, di
antaranya, Carolus Linnaeus (abad ke-18). Linnaeus berpendapat bahwa setiap
tipe makhluk hidup mempunyai bentuk yang berbeda. Oleh karena itu, jika
sejumlah makhluk hidup memiliki sejumlah ciri yang sama, berarti makhluk hidup
tersebut sama spesiesnya. Dengan cara ini, Linnaeus dapat mengenal 10.000 jenis
tanaman dan 4.000 jenis hewan.
iii.Sistem modern (filogenetik)
Sistem klasifikasi makhluk hidup
berdasarkan pada hubungan kekerabatan secara evolusioner. Beberapa parameter
yang digunakan dalam klasifikasi ini adalah sebagai berikut:
Persamaan struktur tubuh dapat
diketahui secara eksternal dan internal Menggunakan biokimia perbandingan.
Misalnya, hewan Limulus polyphemus,
dahulu dimasukkan ke dalam golongan rajungan (Crab) karena bentuknya seperti
rajungan, tetapi setelah dianalisis darahnya secara biokimia, terbukti bahwa
hewan ini lebih dekat dengan laba-laba (Spider). Berdasarkan bukti ini, Limulus
dimasukkan ke dalam golongan laba-laba.Berdasarkan genetika modern.Gen
dipergunakan juga untuk melakukan
klasifikasi makhluk hidup. Adanya persamaan
gen menunjukkan adanya kekerabatan.
Langkah-langkah klasifikasi
1. Mendata dan meneliti objek
berdasar ciri-ciri struktur tubuh makhluk hidup, misalnya, hewan atau tumbuhan
yang sama jenis atau spesiesnya
2. Membentuk kelompok spesies tertentu, dapat dibentuk kelompok-kelompok lain dari urutan tingkatan klasifikasi sebagai berikut.
2. Membentuk kelompok spesies tertentu, dapat dibentuk kelompok-kelompok lain dari urutan tingkatan klasifikasi sebagai berikut.
Urutan klasifikasi dari tingkatan
yang terbesar hingga terkecil adalah sebagai berikut:
1. kingdom (kerajaan) 2. divisio atau filum 3. kelas (classis) 4. ordo (bangsa) 5. famili(suku)6. genus (marga)7.
spesies (jenis)
Contoh klasifikasi makhluk hidup
adalah:
Berdasarkan ukuran tubuhnya. Contoh:
Tumbuhan dikelompokkan menjadi pohon, perdu, dan semak.Berdasarkan lingkungan
tempat hidupnya. Contoh: Tumbuhan dikelompokkan menjadi tumbuhan yang hidup di
lingkungan kering (xerofit), tumbuhan yang hidup di lingkungan air (hidrofit),
dan tumbuhan yang hidup
di lingkungan lembap (higrofit).Berdasarkan manfaatnya. Contoh: Tumbuhan
dikelompokkan menjadi tanaman obat-obatan, tanaman sandang, tanaman hias,
tanaman pangan dan sebagainyaBerdasarkan jenis makanannya. Contoh: Hewan
dikelompokkan menjadi hewan pemakan daging (karnivora), hewan pemakan tumbuhan
(herbivora), dan hewan pemakan hewan serta tumbuhan (omnivora).
2.Sistem Klasifikasi Makhluk Hidup
Enam Kingdom:
1. Kingdom Eubacteria
Para makhluk hidup di Kingdom
Eubacteria berupa makhluk hidup sel tunggal (uniseluler). Makhluk hidup yang
dimasukkan dalam kerajaan Eubacteria memiliki sel prokariotik (sel sederhana
yang tidak mempunyai kapsul sebagai lapisan terluarnya dan dinding sel
didalamnya). Eubacteria juga dikenal dengan istilah bakteria.
2. Kingdom Archaebacteria
Pada tahun 1977 seorang mikrobiolog
bernama Carl Woese dan peneliti lain dari university of Illinois menemukan
suatu kelompok bakteri yang memiliki ciri unik dan berbeda dari anggota kingdom
Monera lainnya. Kelompok tersebut dinamakan Archaebacteria. Archaebacteria
lebih mendekati makhluk hidup eukariot dibandingkan bakteri lain yang merupakan
prokraiot. Hal itu menyebabkan terciptanya sistem klasifikasi 6 kingdom pemisah
kingdom Archaebacteria dari anggota kingdom Monera lain yang kemudaian disebut
Eubacteria. Namun hingga sekarang yang diakui sebagai sistem klasifikasi
standar adalah sistem Lima
Kingdom yang ditemukan oleh
Whittaker.
Makhluk hidup di Kingdom
Archaebacteria tidak jauh berbeda dengan yang ada di Kingdom Eubacteria karena
mereka dulunya satu Kingdom. Namun Archaebacteria umumnya tahan di lingkungan
yang lebih ekstrem.
3. Kingdom Protista
Makhluk hidup yang dimasukkan dalam
kerajaan Protista memiliki sel eukariotik. Protista memiliki tubuh yang
tersusun atas satu sel atau banyak sel tetapi tidak berdiferensiasi. Protista
umumnya memiliki sifat antara hewan dan tumbuhan. Kelompok ini terdiri dari
Protista menyerupai tumbuhan (ganggang), Protista menyerupai jamur, dan
Protista menyerupai hewan (Protozoa, Protos: pertama, zoa: hewan). Protozoa mempunyai
klasifikasi berdasarkan sistem alat geraknya, yaitu Flagellata/Mastigophora
(bulu cambuk, contoh Euglena, Volvox, Noctiluca, Trypanosoma, dan Trichomonas),
Cilliata/Infusiora (rambut getar, contoh Paramaecium), Rhizopoda/Sarcodina
(kaki semu, contoh Amoeba), dan Sporozoa (tidak mempunyai alat gerak, contoh
Plasmodium).
4. Kingdom Fungi (Jamur)
Fungi memiliki sel eukariotik. Fungi
tak dapat membuat makanannya sendiri. Cara makannya bersifat heterotrof, yaitu
menyerap zat organik dari lingkungannya sehingga hidupnya bersifat parasit dan
saprofit. Kelompok ini terdiri dari semua jamur, kecuali jamur lendir
(Myxomycota) dan jamur air (Oomycota). Beberapa kelompok kelas antara lain:a.
kelas Myxomycetes (jamur lendes) contoh nya Physarum policephalius.
b. kelas Phycomycetes (jamur
ganggang) contoh nya jamur tempe (Rhizopus oryzae, mucor mue)
5. Kingdom Plantae (Tumbuhan)
Tumbuhan terdiri dari tumbuhan lumut
(Bryophyta), tumbuhan paku(Pteridophyta), tumbuhan berbiji terbuka
(Gymnospermae), dan tumbuhan berbiji
tertutup (Angiospermae).
6. Kingdom Animalia (Hewan)
Hewan memiliki sel eukariotik.
Tubuhnya tersusun atas banyak sel yang telah berdiferensiasi membentuk
jaringan. Hewan tidak dapat membuat makanannya sendiri sehingga bersifat
heterotrof. Kelompok ini terdiri dari semua hewan, yaitu hewan tidak bertulang
belakang (invertebrata/avertebrata) dan hewan bertulang belakang(vertebrata).
Pada tahun 2004, seorang ilmuwan, Thomas Cavalier-Smith mengklasifikasikan makhluk hidup menjadi k Kingdom juga, namun dengan memisahkan Eukaryota dari Protista yang bersifat autotrof menjadi Kingdom baru, yaitu Chromista.
Pada tahun 2004, seorang ilmuwan, Thomas Cavalier-Smith mengklasifikasikan makhluk hidup menjadi k Kingdom juga, namun dengan memisahkan Eukaryota dari Protista yang bersifat autotrof menjadi Kingdom baru, yaitu Chromista.
6 Kingdom menurut Klasifikasi
Cavalier-Smith, yaitu:
- Bacteria
- Protozoa
- Chromista
- Fungi
- Plantae
- Animalia
C.Tingkat
Organisme Kehidupan
Biologi merupakan ilmu tentang makhluk hidup beserta
lingkungannya. Objek yang dipelajari dalam Biologi adalah makhluk hidup dan
kamhluk tak hidup. Makhluk hidup selalu erat kaitannya dengan lingkungan.
Lingkungan tersebut terbagi menjadi lingkungan biotik dan lingkungan abiotik.
Lingkungan biotik meliputi semua makhluk hidup yang terbagi atas
mikroorganisme, tumbuhan, hewan, dan manusia. Lingkungan abiotik meliputi
faktor kimia dan fisika yang penting bagi makhluk hidup, seperti air,
temperatur, sinar matahari dan tanah.
Dalam ruang lingkup Biologi, organisme yang dipelajari, khususnya makhluk hidup terdiri atas berbagai tingkatan organisasi kehidupan. Tingkatan organisasi yang dipelajari dimulai dari yang paling sederhana hingga tingkatan yang kompleks. Tingkatan organisasi kehidupan dimulai dari molekul, sel, jaringan, organ, sistem organ, individu, populasi, ekosistem, hingga ke tingkatan bioma(Campbell, et al, 2006:4).
Dalam ruang lingkup Biologi, organisme yang dipelajari, khususnya makhluk hidup terdiri atas berbagai tingkatan organisasi kehidupan. Tingkatan organisasi yang dipelajari dimulai dari yang paling sederhana hingga tingkatan yang kompleks. Tingkatan organisasi kehidupan dimulai dari molekul, sel, jaringan, organ, sistem organ, individu, populasi, ekosistem, hingga ke tingkatan bioma(Campbell, et al, 2006:4).
1. Organisasi Kehidupan Tingkat Molekul
Dalam tingkat molekuler, atom-atom berikatan
membentuk molekul. Molekul-molekul tersebut akan menyusun organel-organel sel.
Contohnya, membran sel plasma yang tersusun atas molekul-molekul protein,
fosfolipid, kolesterol, air, karbohidrat, dan ion-ion lain. Adanya molekul
tersebut, memungkinkan membran plasma menjalankan fungsinya sebagai bagian luar
sel yang memisahkan seldengan
lingkungan sekitarnya.
2. Organisasi Kehidupan Tingkat
Sel
Setiap makhluk hidup tersusun atas sel. Ada makhluk
hidup yang tersusun atas satu sel (uniseluler), dan adapula makhluk hidup yang
tersusun atas banyak sel (multiseluler). Sel merupakan unit struktural dan
fungsional terkecil dari makhluk hidup.
Setiap sel memiliki organel-organel yang mampu menjalankan fungsinya untuk hidup. Organle sel tersebut diantaranya ribosom, mitokondria, badan golgi, retikulum endoplasma, membran plasma, dan vakuola. Seluruh aktivitas organel tersebut dikontrol oleh inti sel (nukleus).
Setiap sel memiliki organel-organel yang mampu menjalankan fungsinya untuk hidup. Organle sel tersebut diantaranya ribosom, mitokondria, badan golgi, retikulum endoplasma, membran plasma, dan vakuola. Seluruh aktivitas organel tersebut dikontrol oleh inti sel (nukleus).
3. Organisasi Kehidupan Tingkat Jaringan
Jaringan merupakan kumpulan sel yang memiliki
bentuk, susunan, dan fungsi sama. Kumpulan sel tersebut bekerja sama membentuk
dan menjalankan tugasnya sesuai dengan fungsinya. Kajian tentang jaringan
dipelajari dalam histologi. Pada makhluk hidup terdapat berbagai macam
jaringan, seperti jaringan saraf, jaringan otot, dan jaringan ikat.Jaringan
saraf memiliki fungsi menyampaikan rangsang dari luar untuk diteruskan menuju
otak. Otak tersebut menanggapi rangsang melalui jaringan saraf untuk
meresponnya. Misalnya, saat memegang benda panas, kita akan merespons dengan
melepas benda panas tersebut.
Organisasi kehidupan tingkat organ merupakan
organisasi hidup dari kumpulan jaringan. Organ merupakan kumpulan beberapa
jaringan yang berbeda untuk melakukan suatu pekerjaan yang sama. Suatu organ
memiliki tugas untuk menjalankan fungsinya. Organ terdiri atas beberapa
jaringan yang berbeda.Contoh organadalahkulit,jantung,ginjal,danmata.
Organ kulit tersebut oleh beberapa jaringan, yaitu jaringan epitel, jaringan otot, jaringan darah, dan jaringan saraf. Keseluruhan jaringan tersebut bekerja sama menjalankan peran dan fungsinya, seperti melindungi tubuh dari berbagai faktor fisis dan menjadi pertahanan tubuh dari mikroorganisme penyebab penyakit (patogen).
Di dalam tubuh makhluk hidup, organ-organ yang berbeda akan berkumpul membentuk suatu sistem yang disebut sistem organ. Kumpulan organ-organ tersebut akan menjalankan fungsi dan tugas yang saling berkaitan. Contoh sistem pada organ pada manusia, yaitu sistem pencernaan terdiri atas organ mulut, lidah, gigi, kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar, dan anus.
Organ kulit tersebut oleh beberapa jaringan, yaitu jaringan epitel, jaringan otot, jaringan darah, dan jaringan saraf. Keseluruhan jaringan tersebut bekerja sama menjalankan peran dan fungsinya, seperti melindungi tubuh dari berbagai faktor fisis dan menjadi pertahanan tubuh dari mikroorganisme penyebab penyakit (patogen).
Di dalam tubuh makhluk hidup, organ-organ yang berbeda akan berkumpul membentuk suatu sistem yang disebut sistem organ. Kumpulan organ-organ tersebut akan menjalankan fungsi dan tugas yang saling berkaitan. Contoh sistem pada organ pada manusia, yaitu sistem pencernaan terdiri atas organ mulut, lidah, gigi, kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar, dan anus.
5. Organisasi Kehidupan Tingkat Individu
Individu merupakan organisme yang tersusun oleh
kumpulan sistem organ. Kumpulan sistem organ tersebut membentuk individu.
Adanya berbagai sistem organ yang memiliki fungsi berbeda, membuat suatu
individu mampu melakukan fungsi hidupnya dengan baik. Contoh organisasi
kehidupan tingkat individuadalah seekor kucing, seekor ular, dan seorang
manusia.
6. Organisasi Kehidupan Tingkat Populasi
Organisasi kehidupan tingkat populasi terbentuk oleh
spesies atau individu yang sejenis. Populasi sendiri merupakan kelompok yang
terdiri atas psesies sejenis atau sama dan mendiami suatu habitat. Habitat
merupakan tempat hidup suatu makhluk hidup.
Di dalam suatu populasi terjadi interaksi atau
hubungan antar spesiesnya. Hal tersebut dilakukan guna menjalankan fungsi
hidupnya, misalnya berkembang biak, melakukan perkawinan, dan untuk
perlindungan satu sama lainnya. contoh organisasi tingkat populasi adalah
sekumpulan banteng.
Dalam Biologi, dikenal pembagian makhluk hidup menjadi beberapa kerajaan atau kingdom. Kingdom yang dipelajari terdapat lima kelompok, yaitu kingdom Monera, kingdom Protista, kingdom Fungsi, kingdom Animalia, dan kingdom Plantae. Setiap kingdom terdiri atas populasi yang berbeda, misalnya kingdom Animalia memiliki populasi banteng, populasi elang jawa, dan populasi harimau jawa.
7. Organisasi Kehidupan Tingkat Komunitas
Komunitas merupakan sekelompok populasi yang hidup
dalam suatu daerah dan menempati lingkungan yang sama. Komunitas merupakan
organisasi kehidupan yang memiliki banyak objek untuk diamati. Contohnya,
komunitas sungai terdapat populasi katak, populasi udang, dan populasi
plankton.
8. Organisasi Kehidupan Tingkat Ekosistem
Ekosistem merupakan beberapa macam populasi yang
berinteraksi dengan lingkungannya tempat mereka hidup baik dengan komponen
biotik maupun komponen abiotiknya. Di dalam ekosistem, organisasi kehidupan
berlangsung sangat kompleks. Antarpopulasi terdapat suatu hubungan simbiosis
serta siklus energi dan materi. Siklus energi ini terjadi melalui suatu
peristiwa makan dimakan yang membentuk sebuah rantai makanan. Bahkan terdapat
siklus energi yang lebih luas dan rumit dalam suatu jaring-jaring makanan.
Di dalam ekosistem, hubungan antara organisme
biotiknya tidak dapat terlepas dari faktor abiotiknya. Contohnya, hewan yang
memerlukan air untuk minum. Air merupakan salah satu komponen abiotik.
9. Organisasi Kehidupan Tingkat Bioma
Bioma merupakan organisasi kehidupan yang cukup
beragam, khususnya jenis makhluk hidup di dalamnya. Bioma adalah satuan daerah
daratan yang luas di bumi bercirikan sejenis tumbuhan dominan di daerah
tersebut. Contohnya bioma gurun, bioma taiga, bioma hutan hujan tropis, dan
bioma tundra.Di dalam bioma, banyak sekali jenis individu ataupun populasi yang
terdapat di dalamya.
Misalkan pada bioma hutan hujan tropis yang
didominasikan oleh tumbuhan tropis, terdapat keaneragaman individu yang tinggi
di dalamnya. Indonesia memiliki bioma hutan hujan tropis, khususnya di pulau
Sumatra dan Kalimantan.
Tingkatan kehidupan organisme yang dipelajari dalam ruang lingkup Biologi dipelajari dalam berbagai tingkatan. Setiap tingkatan tersebut memiliki kekhasan mengenai cirinya.
Tingkatan kehidupan organisme yang dipelajari dalam ruang lingkup Biologi dipelajari dalam berbagai tingkatan. Setiap tingkatan tersebut memiliki kekhasan mengenai cirinya.
.
BAB
III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
1. Biologi bagian dari sains yang
memiliki karakteristik yang sama dengan ilmu sains lainnya.
2. Berdasarkan struktur keilmuan
menurut BSCS (Biological Science Curricullum Study, Mayer 1980) bahwa ruang
lingkup biologi meliputi obyek biologi berupa kingdom (plantae, animalia,
protista, fungi, archebacteria, eubacteria).
3. Peran biologi dalam kehidupan
memberikan dampak negatif dan dampak
positif.
4. Cara mengelompokkan makhluk hidup
menurut ilmu taksonomi adalah dengan membentuk takson. Takson adalah kelompok
makhluk hidup yang anggotanya memiliki banyak persamaan ciri.
5. Dalam
tingkat molekuler, atom-atom berikatan membentuk molekul. Molekul-molekul
tersebut akan menyusun organel-organel sel.
6. Sel merupakan unit struktural dan fungsional
terkecil dari makhluk hidup.
7. Jaringan
merupakan kumpulan sel yang memiliki bentuk, susunan, dan fungsi sama.
8. Organ
merupakan kumpulan beberapa jaringan yang berbeda untuk melakukan suatu
pekerjaan yang sama. Suatu organ memiliki tugas untuk menjalankan fungsinya.
Organ terdiri atas beberapa jaringan yang berbeda.
9. Individu
merupakan organisme yang tersusun oleh kumpulan sistem organ. Kumpulan sistem
organ tersebut membentuk individu.
10.
Populasi sendiri merupakan kelompok yang
terdiri atas psesies sejenis atau sama dan mendiami suatu habitat.
11.
Komunitas merupakan sekelompok populasi
yang hidup dalam suatu daerah dan menempati lingkungan yang sama.
12.
Ekosistem merupakan beberapa macam
populasi yang berinteraksi dengan lingkungannya tempat mereka hidup baik dengan
komponen biotik maupun komponen abiotiknya.
13.
Bioma merupakan organisasi kehidupan
yang cukup beragam, khususnya jenis makhluk hidup di dalamnya.
DAFTAR
PUSTAKA
Amien, Moh. Dkk. 1995. Biologi 2 untuk SMU Kelas 2.
Jakarta :
Balai
Pustaka.
Maryati, Sri. dkk. 2007. Biologi SMA Kelas XII .
Jakarta : Erlangga.
Pratiwi, D.A. dkk. 2000. Buku Penuntun Biologi.
Jakarta :
Erlangga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar