Nama : Irwanda As Yanto
NIM : F02112053
Prodi : Pendidikan Kimia
Makul :
KBP (Kimia Bahan Pangan)
Dosen :
A. Ifriani Harun, M.Si., Apt
Soal Minggu Ke-2
1.
Sebutkan jenis-jenis garam sulfat untuk mengawetkan
makanan!
2.
Bagaimana mekanisme garam sulfat dalam mengawetkan
makanan?
3.
Bagaimana nitrat berubah menjadi nitrit?
4.
Bagaimana mekanisme nitrit dalam mengawetkan
makanan?
Jawaban
1.
Jenis- jenis garam sulfat yang digunakan
untuk mengawetkan makanan :
a. MgSO4
b. CaSO4
(umumnya sebagai koagulan pada produksi tofu/tahu)
2.
Mekanisme pengawetan garam sulfat dalam mengawetkan
makanan akan dibahas berdasarkan cara pengawetannya sebagai berikut:
a.
Sebagai anti mikroba
Dalam
produk pangan garam sulfat terdisosiasi menjadi ion sulfat dan kationnya. Kehadiran
garam ini akan meningkatkan konsentrasi cairan di luar sel produk pangan.
Kation dan sulfat akan menarik molekul air di sekitarnya. Hal ini menyebabkan kadar
air bebas berkurang (aktivitas air berkurang), sehingga air sebagai nutrisi bagi
pertumbuhan mikroba juga akan berkurang. Kadar garam yang tinggi merupakan toksis
untuk kebanyakan mikroba karena efek osmolaritas, atau tekanan air. Mikroba akan
pecah karena perbedaan tekanan di dalam dan
di luar organisme. Selain itu konsentrasi garam yang tinggi juga menjadi toksis
bagi proses internal dalam mikroba yakni merusak DNA dan mendeaktifkan enzim.
b.
Sebagai zat yang mempertahankan warna produk
pangan
Reaksi
pencoklatan yang terjadi dalam bahan makanan dapat disebabkan oleh dua macam reaksi,
yaitu enzimatis (mengupas buah) dan non enzimatis (mengeringkan makanan). Warna
coklat akan timbul akibat terjadinya reaksi antara gula dengan protein atau asam
amino. Untuk mencegah perubahan warna bahan makanan menjadi kecoklatan sulfat direduksi
(bisa oleh bakteri juga) menjadi sulfit..Sulfit dapat mencegah timbulnya kedua macam
reaksi tersebut.
3.
Reaksi nitrat menjadi nitrit adalah
sebagai berikut:
a.
Cara
1 :
Menurut siklusnya, bakteri akan mengubah
nitrogen menjadi nitrat yang kemudian digunakan oleh tumbuh-tumbuhan. Hewan
yang memakan tumbuh-tumbuhan kemudian menggunakan nitrat untuk menghasilkan
protein di dalam tubuh. Setelah itu, nitrat akan dikeluarkan kembali ke
lingkungan dari kotoran hewan tersebut. Mikroba pengurai kemudian mengubah
nitrat yang terdapat dalam bentuk amoniak menjadi nitrit. Selain itu, nitrat juga diubah menjadi nitrit
pada traktus digestivus manusia dan hewan. Setelah itu bakteri dilingkungan
akan mengubah nitrit menjadi nitrogen kembali.
b.
Cara 2 :
Reaksi
pembentukan NO2- berlangsung dengan pereduksian nitrat
menjadi nitrit dikatalis dengan enzim nitrat reduktase (NR). Cara kerja Enzim
ini dengan mengikat 2 elektron dari NADH atau NADPH2 menghasilkan
nitrit, NAD- dan H2O menurut reaksi :
NR
NO3- + NADH +
H NO2- + NAD-
+ H2O
Mekanisme kerja NR
yaitu Nitrat Reduktase akan mereduksi NO3- menjadi NO2-.
4.
Mekanisme nitrit dalam mengawetkan makanan :
Nitrosamin karsinogenik terbentuk ketika amina yang
terbentuk secara alami dalam makanan bereaksi dengan natrium nitrit yang
ditemukan dalam produk daging olahan.
Dengan adanya asam (seperti di perut) atau panas
(melalui proses memasak), nitrosamin dikonversi menjadi ion diazonium.
R2N-N =O (nitrosamine) + (asam atau
panas)→R-N2 + (ion diazonium)
Nitrosamin tertentu seperti N-nitrosodimethylamine dan
N-nitrosopyrrolidine dalam bentuk karbo kation bereaksi dengan nukleofil biologis
(seperti DNA atau enzim) dalam sel.
R-N2 + (ion diazonium) → R+
(karbokation) + N2(meninggalkan kelompok) +: Nu (nukleofil biologis)
→ R-Nu
Jika reaksi substitusi nukleofilik terjadi di sebuah
lokasi penting dalam biomolekul, dapat mengganggu fungsi sel normal yang
mengarah ke kanker atau kematian sel.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar