kromatografi
penukar ion
1. Untuk menghilangkan ion
Untuk menghilangkan ion-ion keseluruhannya, air tersebut dapat dialirkan
melalui penukar kation, kemudian dialirkan melalui penukar anion, yang akan
menghilangkan semua anion dan diganti dengan ion hidroksida. Bila kedua resin
tersebut (kation dan anion) dijadikan satu, penghilangan kedua jenis ion
tersebut sekaligus dapat dikerjakan.
2. Mengkonsentrasikan komponen berkadar kecil
Ion-ion yang jumlahnya kecil (trace element) dapat dikonsentrasikan dengan
penukar ion. Setelah ion solut terikat dalam kolom, kemudian dielusi dengan
jumlah eluen yang kecil.
3. Pemisahan asam-asam amino
Pada suatu pH, Asam-asam amino dapat dipisahkan menjadi tiga golongan
berdasarkan titik isoelektrisnya. Dengan demikian campuran asam-asam amino
dapat dipisahkan dalam suatu aliran fase
mobil dengan secara gradual dengan
merubah pH untuk elusi (gradient elution). Perubahan pH sering dikombinasikan
dengan perubahan suhu.
Kelebihan
Kromatografi Pertukaran Ion
Beberapa kelebihan yang dimiliki kromatografi ion sehingga
menjadikan “the best choice” dalam dunia pemisahan ion-ion di antaranya :
a.
Kecepatan (speed)
Kecepatan dalam analisis suatu sampel menjadi aspek yang
sangat penting dalam hal analisis ion. Salah satu yang menyebabkannya adalah
masalah klasik yaitu untuk mengurangi biaya dan bisa menghasilkan data-data
analisis yang akurat dan cepat. Namun, sebenarnya yang lebih penting adalah
memberikan andil dengan maksimal dalam perhatian kepada kondisi lingkungan
(environmental efforts) yang dari hari ke hari jumlah sampel yang mau
dianalisis (untuk diketahui kandungan apa saja di dalamnya) semakin bertambah.
Itulah sebabnya, teknik ini terus dikembangkan orang untuk mendapatkan teknik
pemisahan/pendeteksian yang lebih praktis dengan biaya yang relatif murah.
Sebagai tambahan pula bahwa limbah (waste) yang dihasilkan dari penggunaan
eluen dapat dikurangi.
b.
Sensitivitas (sensitivity)
Dengan berkembangnnya teknologi mikroprosessor, mulailah
orang mengkombinasikannya dengan efisiensi kolom pemisah, mulai skala
konvensional (ukuran diameter dalam milimeter) sampai skala mikro yang biasa
juga disebut microcolumn. Sehingga walaupun hanya dengan jumlah sampel yang
sangat sedikit, misal 10µl yang diinjetkan ke dalam sistem kromatografi,
ion-ion yang ada dalam sampel tersebut dapat terdeteksi dengan baik.
c.
Selektivitas (selectivity)
Dengan sistem ini, bisa dilakukan pemisahan berdasarkan
keinginan, misalnya kation/anion organik saja atau kation/anion anorganik yang
ingin dipisahkan. Itu dapat dilakukan dengan memilih kolom pemisah yang tepat.
Ataupun hanya ion tertentu yang ingin diukur walaupun banyak ion lain yang ada
dalam sampel.
d.
Pendeteksian yang serempak (simultaneous detection)
Secara umum, anion dan kation dipisahkan/dideteksi terpisah
dengan menggunakan sistem analisis yang terpisah (different systems). Padahal
sangat penting dilakukan pendeteksian secara serempak (simultaneous) antara
anion dan kation dalam dalam sekali injek untuk sebuah sampel. Tentunya,
pendekatan yang terakhir ini punya sejumlah kelebihan dibanding pemisahan
terpisah. Sebagaimana telah dijelaskan di atas, beberapa kelebihan di antaranya
dapat menekan biaya operasional, memperkecil jumlah limbah saat analisis
berlangsung, memperpendek waktu analisis (short time analysis) serta dapat
memaksimalkan hasil yang diinginkan.
e.
Kestabilan pada kolom pemisah (stability of the separator column)
Walaupun sebenarnya, ketahanan kolom ini berdasarkan pada
paking (packing) material yang diisikan ke dalam kolom pemisah. Namun,
kebanyakan kolom pemisah bisa bertahan pada perubahan yang terjadi pada sampel,
misalnya konsentrasi suatu ion terlalu tinggi, tidak akan mempengaruhi
kestabilan material penyusun kolom. Walapun diakui bahwa ada juga kolom pemisah
yang mempunyai waktu penggunaan yang tidak terlalu lama, dikarenakan paking
kolom yang kurang baik atau karena faktor internal lainnya (Amin, 2009).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar