Tutorial Photoshop

Senin, 15 Oktober 2018

Definisi Operasional Skripsiku


2.      Definisi Operasional
       Definisi operasional dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a.       Pengaruh
       Pengaruh adalah daya yang ada atau timbul dari sesuatu (orang, benda dsb) yang berkuasa atau yang berkekuatan (gaib, dsb)(Poerwadarminta, 2003). Pengaruh yang dimaksud dalam penelitian ini adalah daya atau dampak yang timbul setelah dilakukan pengajaran menggunakan model kooperatif tipe NHT terhadap aktivitas dan hasil belajar siswa. Besarnya pengaruh pengajaran menggunakan model kooperatif teknik NHT dapat dianalisis dengan menggunakan perhitungan effect size.
b.      Hasil belajar
       Menurut Nawawi (2005) hasil belajar merupakan tingkat penguasaan siswa dalam mempelajari materi pelajaran di sekolah yang dinyatakan dalam bentuk skor yang diperoleh dari hasil tes mengenai sejumlah materi pelajaran tertentu. Hasil belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah tingkat keberhasilan kognitif siswa kelas VIII MTs Khulafaur Rasyidin dalam mempelajari pokok bahasan zat aditif dan zat adiktif dalam bentuk skor yang diperoleh dari hasil pretest dan post test. Siswa dikatakan berhasil jika memperoleh skor mencapai Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) yaitu 75.
c.       Aktivitas siswa
       Aktivitas  siswa  adalah  kegiatan  lisan  oral  speech  seperti  menjawab pertanyaan atau partisipasi dalam diskusi, menulis seperti memberikan jawaban singkat, melengkapi uraian, dan meringkas atau perbuatan yang diarahkan untuk mencapai tujuan seperti melakukan pengamatan (Hamalik, 2001). Menurut Paul B. Diedrich (Sardiman, 2012) beberapa prinsip kegiatan aktivitas belajar siswa yang dapat dilakukan oleh siswa dalam proses belajar. Aktivitas belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah segala kegiatan dan keikutsertaan siswa dalam proses belajar mengajar pada materi zat aditif dan zat adiktif menggunakan model kooperatif tipe Number Heads Together. Instrumen yang digunakan dalam penelitian kali ini yaitu menggunakan lembar observasi aktivitas siswa. Adapun aktivitas belajar siswa yang diamati dalam penelitian ini adalah:
1.    Oral activities
a.   Bertanya kepada guru jika ada materi yang kurang dipahami.
b.    Bertanya kepada teman satu kelompok jika ada materi yang kurang dipahami.
2.      Visual activities yaitu aktif memperhatikan penjelasan guru dan hasil diskusi yang disampaikan siswa lain pada presentasi kelompok.
3.    Writing activities, yaitu siswa aktif menulis penjelasan guru dan hasil diskusi berkaitan materi pada presentasi kelompok.
d.      Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together
       Menurut Ibrahim (2001) Number Heads Together adalah suatu teknik pembelajaran kooperatif yang dikembangkan oleh Spencer Kagan (1993) untuk melibatkan banyak siswa dalam menelaah materi yang tercakup dalam suatu pelajaran. Pembelajaran kooperatif tipe NHT yang dimaksud dalam penelitian ini adalah suatu pembelajaran yang membagi siswa dalam kelompok kecil yang beranggotaan 4-5 orang, kemuadian tiap siswa dalam 1 kelompok diberi nomor masing-masing. Pemberian nomor ini berdasarkan gagasan dari guru. Nomor siswa dalam tiap kelompok berbeda dalam tim untuk belajar dan bekerja sama dalam mengerjakan tugas dalam pokok bahasan zat aditif dan zat adiktif yang diberikan dan setiap anggota berusaha meyakinkan semua anggota kelompok dalam memahami dan mengetahui jawabannya, selanjutnya guru memanggil nomor siswa secara acak dan siswa yang nomornya terpanggil mempresentasikan hasil diskusi atau kerja kelompok mereka.
       Langkah-langkah dalam pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together dalam penelitian ini terdiri dari :
1)      Pendahuluan
Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa
a)      Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam
b)      Guru memotivasi siswa dengan memberikan pertanyaan
c)      Guru memberikan apersepsi
d)     Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
e)      Guru menjelaskan secara singkat langkah-langkah pembelajaran NHT, sehingga siswa lebih terarah karena mendapat gambaran kegiatan pembelajaran.
2)      Kegiatan Inti
Menyajikan informasi
a.       Guru menjelaskan materi secara singkat
b.      Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya
Fase 1. Penomoran ( Numbering )
Guru membagi para siswa menjadi beberapa kelompok atau tim yang beranggotakan 3 hingga 5 orang dan memberi nomor sehingga setiap siswa dalam tim memiliki nomor yang berbeda.
Fase 2. Pengajuan pertanyaan atau soal ( Questioning )
Guru memberikan soal latihan (LKS) untuk didiskusikan dan diselesaikan secara berkelompok (questioning).
Fase 3. Berfikir bersama ( Head Together )
a.       Guru meminta kepada masing-masing kelompok untuk mendiskusikan penyelesaian dari jawaban LKS yang telah diberikan (Heads Together).
b.      Tiap anggota dalam suatu kelompok diminta telah mengerti tentang penyelesaian yang telah diberikan oleh guru.
c.       Guru membimbing jalannya diskusi yaitu dengan berkeliling dan berhenti di setiap kelompok untuk mengamati kegiatan di setiap kelompok.
Fase 4. Pemberian Jawaban ( Answering )
a.       Guru meminta beberapa siswa untuk mencabut undi. Pengundian ini dilakukan untuk menentukan siswa yang akan menjawab soal kemudian nomor yang ditunjuk menjawab dan mempresentasikan hasil kerja dalam kelompok.
b.      Guru bersama siswa membahas dan mengevaluasi hasil kerja siswa dan memberikan penghargaan bagi kelompok yang menjawab dengan benar.
3)      Penutup
Memberikan penghargaan
a)      Guru mengumumkan kelompok terbaik dan memberikan penghargaan berupa applause dan pujian.
b)      Guru mengarahkan siswa membuat kesimpulan dari materi yang telah dipelajari
c)      Guru menutup pelajaran dengan mengucapkan salam
e.       Pembelajaran konvensional
       Menurut Poerwadarminta (2003) konvensional dapat diartikan sebagai tradisional. Pengajaran tradisional adalah pengajaran pada umumnya yang biasa dilakukan sehari-hari. Pembelajaran dengan metode konvensional dalam penelitian ini adalah pembelajaran yang biasa dilakukan oleh guru IPA MTs Khulafaur Rasyidin kelas VIII di dalam kelas pada saat mengajar yaitu dengan menggunakan metode diskusi.
       Langkah-langkah pembelajaran dengan metode konvensional adalah sebagai berikut:
1.      Pendahuluan
a.       Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam
b.      Guru memotivasi siswa dengan memberikan pertanyaan
c.       Guru memberikan apersepsi
d.      Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
2.      Kegiatan inti
a.       Guru menjelaskan materi secara singkat
b.      Guru memberikan kesempatan siswa untuk bertanya
c.       Guru memberikan soal latihan LKS untuk didiskusikan dengan teman satu kelompok
d.      Guru memantau kerja siswa dengan berkeliling menghampiri tiap meja kelompok
e.       Guru meminta siswa maju ke depan kelas untuk mempresentasikan dan mengerjakan soal latihan
3.      Penutup
a.       Guru mengarahkan siswa membuat kesimpulan dari materi yang telah dipelajari
b.      Guru menutup pelajaran dengan mengucapkan salam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar