2.
Definisi Operasional
a.
Pengaruh
Pengaruh
adalah daya yang ada atau timbul dari sesuatu (orang, benda dsb) yang berkuasa
atau yang berkekuatan (gaib, dsb)(Poerwadarminta, 2003). Pengaruh yang dimaksud
dalam penelitian ini adalah daya atau dampak yang timbul setelah dilakukan
pengajaran menggunakan model kooperatif tipe NHT terhadap aktivitas dan hasil
belajar siswa. Besarnya pengaruh pengajaran menggunakan model kooperatif teknik
NHT dapat dianalisis dengan menggunakan perhitungan effect size.
b.
Hasil belajar
Menurut
Nawawi (2005) hasil belajar merupakan tingkat penguasaan siswa dalam
mempelajari materi pelajaran di sekolah yang dinyatakan dalam bentuk skor yang
diperoleh dari hasil tes mengenai sejumlah materi pelajaran tertentu. Hasil
belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah tingkat keberhasilan kognitif
siswa kelas VIII MTs Khulafaur Rasyidin dalam mempelajari pokok bahasan zat
aditif dan zat adiktif dalam bentuk skor yang diperoleh dari hasil pretest dan
post test. Siswa dikatakan berhasil jika memperoleh skor mencapai Kriteria
Ketuntasan Minimum (KKM) yaitu 75.
c.
Aktivitas siswa
Aktivitas
siswa adalah kegiatan
lisan
oral
speech
seperti menjawab
pertanyaan atau partisipasi dalam diskusi,
menulis seperti memberikan jawaban singkat, melengkapi uraian,
dan meringkas atau
perbuatan yang diarahkan untuk mencapai tujuan seperti melakukan pengamatan (Hamalik, 2001).
Menurut Paul B. Diedrich (Sardiman, 2012) beberapa prinsip kegiatan aktivitas
belajar siswa yang dapat dilakukan oleh siswa dalam proses belajar. Aktivitas
belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah segala kegiatan dan
keikutsertaan siswa dalam proses belajar mengajar pada materi zat aditif dan
zat adiktif menggunakan model kooperatif
tipe Number Heads Together. Instrumen yang digunakan dalam penelitian kali
ini yaitu menggunakan lembar observasi aktivitas siswa. Adapun aktivitas
belajar siswa yang diamati dalam penelitian ini adalah:
1.
Oral
activities
a.
Bertanya kepada guru jika ada materi
yang kurang dipahami.
b. Bertanya
kepada teman satu kelompok jika ada materi yang kurang dipahami.
2.
Visual
activities yaitu aktif memperhatikan penjelasan guru dan hasil
diskusi yang disampaikan siswa lain pada presentasi kelompok.
3.
Writing
activities, yaitu siswa aktif menulis penjelasan guru dan hasil
diskusi berkaitan materi pada presentasi kelompok.
d.
Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered
Heads Together
Menurut
Ibrahim (2001) Number Heads Together
adalah suatu teknik pembelajaran kooperatif yang dikembangkan oleh Spencer
Kagan (1993) untuk melibatkan banyak siswa dalam menelaah materi yang tercakup
dalam suatu pelajaran. Pembelajaran kooperatif tipe NHT yang dimaksud dalam
penelitian ini adalah suatu pembelajaran yang membagi siswa dalam kelompok
kecil yang beranggotaan 4-5 orang, kemuadian tiap siswa dalam 1 kelompok diberi
nomor masing-masing. Pemberian nomor ini berdasarkan gagasan dari guru. Nomor
siswa dalam tiap kelompok berbeda dalam tim untuk belajar dan bekerja sama
dalam mengerjakan tugas dalam pokok bahasan zat aditif dan zat adiktif yang
diberikan dan setiap anggota berusaha meyakinkan semua anggota kelompok dalam
memahami dan mengetahui jawabannya, selanjutnya guru memanggil nomor siswa secara
acak dan siswa yang nomornya terpanggil mempresentasikan hasil diskusi atau
kerja kelompok mereka.
Langkah-langkah
dalam pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together dalam penelitian ini
terdiri dari :
1)
Pendahuluan
Menyampaikan tujuan dan
memotivasi siswa
a)
Guru membuka pelajaran dengan
mengucapkan salam
b)
Guru memotivasi siswa dengan memberikan
pertanyaan
c)
Guru memberikan apersepsi
d)
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
e)
Guru menjelaskan secara singkat
langkah-langkah pembelajaran NHT, sehingga siswa lebih terarah karena mendapat
gambaran kegiatan pembelajaran.
2)
Kegiatan Inti
Menyajikan informasi
a.
Guru menjelaskan materi secara singkat
b.
Guru memberikan kesempatan kepada siswa
untuk bertanya
Fase 1. Penomoran ( Numbering )
Guru membagi para siswa menjadi beberapa kelompok
atau tim yang beranggotakan 3 hingga 5 orang dan memberi nomor sehingga setiap
siswa dalam tim memiliki nomor yang berbeda.
Fase 2. Pengajuan pertanyaan atau soal ( Questioning )
Guru memberikan soal latihan (LKS) untuk didiskusikan
dan diselesaikan secara berkelompok (questioning).
Fase
3. Berfikir bersama ( Head Together )
a.
Guru meminta kepada masing-masing
kelompok untuk mendiskusikan penyelesaian dari jawaban LKS yang telah diberikan
(Heads Together).
b.
Tiap anggota dalam suatu kelompok
diminta telah mengerti tentang penyelesaian yang telah diberikan oleh guru.
c.
Guru membimbing jalannya diskusi yaitu
dengan berkeliling dan berhenti di setiap kelompok untuk mengamati kegiatan di
setiap kelompok.
Fase
4. Pemberian Jawaban ( Answering )
a.
Guru meminta beberapa siswa untuk
mencabut undi. Pengundian ini dilakukan untuk menentukan siswa yang akan
menjawab soal kemudian nomor yang ditunjuk menjawab dan mempresentasikan hasil
kerja dalam kelompok.
b.
Guru bersama siswa membahas dan mengevaluasi
hasil kerja siswa dan memberikan penghargaan bagi kelompok yang menjawab dengan
benar.
3)
Penutup
Memberikan penghargaan
a)
Guru mengumumkan kelompok terbaik dan
memberikan penghargaan berupa applause dan pujian.
b)
Guru mengarahkan siswa membuat
kesimpulan dari materi yang telah dipelajari
c)
Guru menutup pelajaran dengan
mengucapkan salam
e.
Pembelajaran konvensional
Menurut
Poerwadarminta (2003) konvensional dapat diartikan sebagai tradisional.
Pengajaran tradisional adalah pengajaran pada umumnya yang biasa dilakukan
sehari-hari. Pembelajaran dengan metode konvensional dalam penelitian ini
adalah pembelajaran yang biasa dilakukan oleh guru IPA MTs Khulafaur Rasyidin
kelas VIII di dalam kelas pada saat mengajar yaitu dengan menggunakan metode
diskusi.
Langkah-langkah pembelajaran dengan metode
konvensional adalah sebagai berikut:
1.
Pendahuluan
a.
Guru membuka pelajaran dengan
mengucapkan salam
b.
Guru memotivasi siswa dengan memberikan
pertanyaan
c.
Guru memberikan apersepsi
d.
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
2.
Kegiatan inti
a.
Guru menjelaskan materi secara singkat
b.
Guru memberikan kesempatan siswa untuk
bertanya
c.
Guru memberikan soal latihan LKS untuk
didiskusikan dengan teman satu kelompok
d.
Guru memantau kerja siswa dengan
berkeliling menghampiri tiap meja kelompok
e.
Guru meminta siswa maju ke depan kelas
untuk mempresentasikan dan mengerjakan soal latihan
3.
Penutup
a.
Guru mengarahkan siswa membuat
kesimpulan dari materi yang telah dipelajari
b.
Guru menutup pelajaran dengan
mengucapkan salam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar