Tutorial Photoshop

Rabu, 30 Agustus 2017

Pengajaran kimia disekolah dengan metode pembelajaran “Acting”



Nama              :  Irwanda As Yanto
NIM                :  F02112053
Prodi               :  Pendidikan Kimia
M. Kuliah       :  Filsafat Ilmu
Pengajaran kimia disekolah dengan metode pembelajaran “Acting”
            Ketika mendengar pelajaran kimia, maka kita umumnya akan memikirkan sesuatu materi yang rumit, serta pelajaran yang sulit untuk dipahami. Hal itu lumrah terjadi dikarenakan kesulitan yang dihadapi ketika kita mempelajari pelajaran kimia ini. Perlu diketahui ilmu kimia adalah ilmu yang mempelajari tentang susunan, struktur, sifat, perubahan serta energi yang menyertai perubahan suatu materi. Materi sendiri adalah sesuatu yang menempati ruang dan mempunyai massa. Jelas bahwa hampir semua benda di alam dibahas dalam ilmu kimia karena pada dasarnya setiap benda menempati ruang dan mempunyai massa. Artinya setiap benda merupakan materi. Dari uraian diatas, dapat kita pahami, alasan mengapa pelajaran
kimia cukup sulit untuk dipelajari,dimana kita harus bisa memadukan keahlian kita untuk menghitung secara tepat dengan pengetahuan kita tentang dunia kimia yang luas.
            Masalah diatas, bukan menjadi satu-satunya masalah yang dihadapi untuk mempelajari pelajaran kimia, dan untuk nenciptakan para ahli kimia yang handal. Selain masalah di atas, seorang yang dapat mempelajari materi kimia memiliki kesulitan lain untuk mengajarkan pengetahuan yang dimilikinya kepada orang lain. Hal itu dialami oleh saya sendiri sebagai penulis, sebagai mahasiswa FKIP pendidikan kimia saya diharapkan mampu untuk memahami materi-materi kimia yang cukup sulit dan mampu mengajarkan kepada orang lain. Khususnya kepada anak didik saya nantinya. Saya pahami, tidak cukup bagi saya untuk sekedar dapat memahami dan menguasai seluruh materi-materi kimia, akan tetapi tidak memiliki keahlian menjadi seorang guru kimia, yaitu seorang yang selain dapat menguasai materi kimia juga memiliki kemampuan untuk mengajarkannya kepada murid-muridnya, dan untuk mengatasi hal itu saya harus menemukan metode yang efektif untuk proses pembelajaran materi kimia.
            Faktanya, masih banyak permasalah yang harus dihadapi untuk kita menjadi seorang guru kimia, dan dapat saya lihat salah satu contohnya ketika saya SMA. Sewaktu saya duduk di bangku SMA, yang menjadi guru kimia saya merupakan seorang sarjana pendidikan matematika. Memang materi kimia dan matematika tidak jauh berbeda, dan sama-sama dituntut untuk mempunyai ketelitian tinggi dalam menghitung. Namun tetap saja, seorang guru matematika akan kesulitan untuk mengajarkan materi kimia kepada anak didiknya. Hal itu terlihat ketika saya dan teman-teman kesulitan dalam memahami apa diajarkan guru kami tersebut. Hal itu ditambah dengan kecenderungan bahwa pelajaran kimia itu sangat membosankan, karena hanya menghitung dan menghitung saja. Sehingga pada akhirnya saya sendiri merasa malas untuk belajar kimia.
            Untuk mengatasi masalah-masalah diatas, kepada semua calon-calon guru kimia, kita harus dapat menghadirkan metode-metode baru yang dapt kita gunakan untuk mengajarkan pelajaran kimia. Saat ini telah ditemukan sebuah metode pembelajaran kimia yang terbaru yang lebih efektif dalam pembelajaran kimia. Metode tersebut bernama metode pembelajaran “Acting”.
            Metode pembelajaran “Acting” bertujuan untuk mengarahkan siswa dalam penguasaan materi kimia; belajar mengaplikasikan, bekerja sama dalam team, belajar memecahkan masalah; belajar mandiri bertanggung jawab untuk mencapai tujuan, dan belajar memahami dan menghargai orang lain. Karakteristik siswa yang beragam, gaya belajar yang berbeda-beda mengharuskan guru membuat pembelajaran menjadi mudah dan menarik dengan menggunakan konteks kehidupan nyata mereka. Sehingga mereka para peserta didik tidak lagi menganggap “Chemistry is difficult” but “Chemistry is easy.” Metode pembelajaran “Acting” secara spesifik dirancang untuk meningkatkan keaktifan belajar kimia para siswa. Metode ini sangat efektif dan efisien diterapkan dalam pembelajaran dengan cara menyikapi gaya belajar (learning style) siswa yang berbeda-beda (ada siswa yang senang membaca, berdiskusi, dan praktik langsung), melatih siswa menumbuh kembangkan daya kreatifitasnya untuk menghubungkan informasi yang baru diterima dengan informasi yang telah dimiliki. Metode pembelajaran ini sangat menyenangkan karena pembelajaran tidak hanya dilakukan di dalam kelas atau laboratorium tetapi juga praktik lapangan, dimana siswa bereksplorasi belajar langsung pada nara sumber atau tenaga ahli sesuai dengan materi pokok yang dipelajari.
            Pembelajaran aktif “Acting” merupakan suatu proses pembelajaran yang menantang siswa untuk dapat mengembangkan kemampuan berpikirnya, yakni merangsang kerja otak secara maksimal. Kemampuan tersebut dapat ditumbuhkan dengan cara mengembangkan rasa ingin tahu siswa melalui kegiatan bereksperimen, berpikir secara intuitif atau bereksplorasi. Pembelajaran aktif “Acting” strategi pembelajaran yang paling baik adalah yang melibatkan siswa berlaku aktif dalam praktik. Sebab, dengan praktik, siswa telah memahami apa yang menjadi tujuan pembelajaran.

                Dalam metode pembelajaran ini , dikenal beberapa metode, media, dan alat peraga yang telah saya lakukan dalam menerapkan pembelajaran “Acting” di kelas, seperti Chill Book, yaitu sebuah buku kecil yang berisi rangkuman catatan-catatan penjelasan materi di kelas sehingga dapat mendorong siswa memetakan catatan-catatannya. Dengan demikian, siswa merasa bertanggung
jawab terhadap belajar mereka. Berikutnya yaitu Mind Map, dimana Kegiatan ini merupakan salah satu cara belajar aktif siswa secara individual dan membantu meningkatkan daya ingat peserta didik dalam belajar. Kegiatan dilakukan dengan memberi penugasan pada siswa untuk setiap materi pokok baru yang akan dipelajari. Siswa dapat belajar semakin efektif dan efisien, karena belajar berpikir reduktif, dengan merangkum informasi yang banyak ke dalam konsep-konsep utama yang saling berhubungan ke dalam sebuah diagram atau gambar yang mencakup keseluruhan konsep-konsep yang dipelajari.
            Metode lainnya yaitu, Puisi, Lagu, dan Teka-Teki. Pembelajaran ini dibuat hanya sebagai selingan, menciptakan suasana yang tidak tegang dengan mengedepankan pentingnya mengembangkan otak sebelah kanan. Siswa diminta untuk membuat konsep kimia melalui puisi, nyanyian, maupun permainan teka-teki. Lalu memanfaatkan lingkungan alam sekitar. Pembelajaran ini mengembangkan kepekaan terhadap fenomena yang terdapat disekitar, dengan memanfaatkan bahan alam yang ada sebagai media pembelajaran. Hal ini memberikan inspirasi untuk mereka bahwa lingkungan sekitar sebenarnya merupakan sarana untuk belajar dan untuk menunjukkan fenomena-fenomena kimiawi seperti yang tertulis dalam materi pelajaran kimia yang diajarkan di kelas. Dan yang terakhir adalah Study Lapangan. Pembelajaran ini untuk mengembangkan kemandirian siswa dimana mereka bereksplorasi belajar langsung pada narasumber atau tenaga ahli. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok, kemudian mencari sendiri nara sumber atau tenaga ahli yang secara khusus seperti sekelompok siswa yang langsung bertanya kepada mahasiswa kimia mengenai materi-materi kimia.
            Metode “Acting” ini, yang memiliki banyak kelebihan dengan media dan alat peraganya,  dapat menjadi terobosan baru dalam proses pembelajaran kimia. Sehingga murid dapat menjadi lebih semangat dalam belajar kimia terlebih dapat menjadi solusi jitu dalam menanggulangi masalah-masalah yang dihadapi dalam proses pembelajaran kimia, sehingga dapat menciptakan ahli-ahli kimia selain dapat menguasai materi-materi kimia, juga dapat mengajarkan materi tersebut kepada murid-muridnya kelak.

Daftar Pustaka




















Tidak ada komentar:

Posting Komentar